REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Masjid an-Noor baru-baru ini diserang oleh beberapa pelaku tak dikenal di Kota St. John's, Newfoundland, dan Labrado, Kanada. Kepala Asosiasi Muslim Newfoundland dan Labrador, Syed Mansoor Pirzada mengatakan salah satu anggota masjid ini merasa kaget dan terguncang atas serangan tersebut saat beribadah di dalam masjid pada Selasa (15/3).
"Insiden itu terjadi tepat sebelum pukul 09.30 Selasa malam," ujar Pirzada dikutip dari CBC, Sabtu (19/3).
Menurut Pirzada, anggota masjid mendengar ledakan keras di jendela samping masjid. "Jelas dia kaget dan terguncang, kemudian dia melihat ke sistem kamera CCTV dan dia melihat tiga orang mendekat dari pintu depan," kata Pirzada, Jumat (18/3).
"Mereka (tiga orang itu) pergi ke tempat pembuangan sampah dan mereka membawa sampah dan membuangnya di depan pintu masuk," ucap dia.
Pirzada mengatakan, kelompok itu juga tertangkap kamera saat melemparkan telur dan cairan ke masjid sebelum berlari menuju Portugal Cove Road. "Itu adalah insiden yang sangat mengejutkan bagi kita semua," kata Pirzada.
Pirzada menjelaskan, pria di dalam masjid saat itu merasa ketakutan. Pasalnya, sebelumnya juga terjadi dua peristiwa mematikan.
Pertama, penembakan di sebuah masjid Quebec yang menewaskan enam orang pada Januari 2017. Kedua, kasus terbunuhnya empat anggota keluarga Pakistan-Kanada setelah seorang pria menabrakkan truk pikapnya ke trotoar pada Juni 2021 lalu di selatan Provinsi Ontario, Kanada.
"Dia benar-benar terguncang. Kami memiliki insiden Quebec ini dalam pikiran kami dan insiden Ontario belum lama ini. Itu benar-benar menakutkan dan menghancurkan komunitas kami. Semua orang merasakan keunggulan itu," ujar Pirzada.
Dia pun mengimbau kepada para orang tua untuk mengajari anaknya tentang pentingnya kedamaian di tengah-tengah masyarakat. “Para orang tua dari anak-anak ini, kita semua harus mengajari anak-anak kita bagaimana hidup damai di masyarakat, saling menghormati, saling toleran. Karena hanya itulah satu-satunya cara kita bisa membawa perdamaian dan menjaga perdamaian di komunitas kita," kata Pirzada.