Senin 21 Mar 2022 04:45 WIB

Juara All England, Bagas: Saya Masih Belum Bisa Berkata-kata, tak Percaya

Sama sekali tidak menyangka bisa naik podium tertinggi.

Ganda Putra Indonesia Bagas Maulana (kiri) dan Muhammad Shohibul Fikri mengangkat trofi juara usai laga final nomor ganda putra All England di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (20/3/2022). Bagas/Fikri berhasil menjadi juara All England 2022 setelah mengalahkan ganda putra Indonesia lainnya Muhammad Ahsan - Hendra Setiawan dengan skor 21-19 dan 21-13.
Foto: Antara/PBSI-Badminton Photo
Ganda Putra Indonesia Bagas Maulana (kiri) dan Muhammad Shohibul Fikri mengangkat trofi juara usai laga final nomor ganda putra All England di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (20/3/2022). Bagas/Fikri berhasil menjadi juara All England 2022 setelah mengalahkan ganda putra Indonesia lainnya Muhammad Ahsan - Hendra Setiawan dengan skor 21-19 dan 21-13.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kemenangan ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di ajang All England 2022 memberikan kesan tak terlupakan hingga membuat mereka larut dalam emosi setelah mengakhiri perlawanan senior mereka di Birmingham, Ahad (20/3).

Rasa senang, bangga, dan haru bercampur aduk dalam batin kedua pemain setelah menang dua gim langsung atas Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang sudah kenyang pengalaman dan gelar dari bulu tangkis.

"Saya masih belum bisa berkata-kata, terharu, tidak percaya, senang dan bangga campur aduk jadi satu. Sama sekali tidak menyangka bisa naik podium tertinggi. Saat pertandingan selesai perasaan tidak tahu lagi seperti apa. Yang pasti senang sekali," kata Bagas melalui informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin (21/3).

Kemenangan ganda putra peringkat ke-28 begitu fenomenal karena mereka baru diturunkan di All England untuk pertama kalinya, tetapi bisa menuntaskan turnamen dengan menyabet gelar bergengsi.

Tidak hanya itu, dalam perjalanannya ke podium tertinggi Bagas/Fikri harus mengalahkan tiga rekan senegara, serta empat pasangan unggulan yaitu Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan terakhir Hendra/Ahsan.

Fikri merasa sangat terharu atas gelar juara malam ini, bahkan ia tak kuasa membendung air mata sesaat setelah pertandingan berdurasi 37 menit itu usai.

"Saya terharu sampai air mata tidak bisa ditahan karena tidak menyangka bisa juara di sini. Gelar ini kami persembahkan untuk Indonesia, PBSI, pelatih, keluarga dan orang-orang tersayang yang selalu dukung selama ini," tutur Fikri.

Bagas/Fikri menceritakan, kunci kemenangan mereka dari The Daddies ialah tampil dengan pola permainan yang terus menyerang, namun tetap menjaga ketenangan dan tidak banyak melakukan kesalahan.

"Pertandingan hari ini sangat luar biasa. Kami selalu fokus menambah poin satu demi satu, tidak memikirkan menang atau kalah. Pencapaian sampai final buat saya sudah luar biasa, mungkin kemenangan hari ini hanya bonus dan rezeki saja," ungkap Fikri.

Sementara The Daddies tidak tampil 100 persen karena Ahsan mengalami cedera betis sejak babak perempat final. Namun, peraih dua kali gelar All England tetap memberikan apresiasi atas kemenangan juniornya.

"Saya tidak mau berbicara tentang cedera, Bagas/Fikri memang bermain sangat bagus. Mereka pantas mendapatkannya. Saya harap mereka bisa konsisten ke depannya, jangan cepat puas dan terus bekerja keras," kata Ahsan.

Perjalanan Bagas/Fikri masih akan berlanjut pekan depan dengan mengikuti ajang Swiss Open.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement