Senin 21 Mar 2022 08:31 WIB

Pedagang Kuliner di Ambon Mulai Naikkan Harga Terdampak Minyak Goreng

Kenaikan harga makanan rata-rata mencapai 16 persen dari sebelumnya.

Red: Agus raharjo
Satgas Pangan kepolisian saat melakukan monitoring dan pengecekan di sejumlah depo/ gudang penyimpanan minyak goreng, di berbagai daerah di Jawa Tengah, Jumat (18/3).
Foto: dok. Istimewa
Satgas Pangan kepolisian saat melakukan monitoring dan pengecekan di sejumlah depo/ gudang penyimpanan minyak goreng, di berbagai daerah di Jawa Tengah, Jumat (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON--Sejumlah pedagang kuliner di Kota Ambon, Provinsi Maluku, mulai menaikkan harga makanan kepada konsumen. Hal ini dilakukan sebagai dampak dari kenaikan harga minyak goreng kemasan.

"Kami para pedagang makanan kuliner yang menempati pinggiran jalan Sudirman Desa Batu merah, Kelurahan Pandan Kasturi, Kota Ambon yang bersebelahan jalan dengan pusat perbelanjaan Maluku City MAl (MCM) sudah sepakat untuk menaikkan harga rata-rata Rp 3.000 hingga Rp 5.000 untuk satu porsi yang disajikan kepada para pembeli," kata pedagang kuliner Zulkifli, di Ambon, Ahad (20/3/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, naiknya harga makanan akibat dari naiknya harga minyak goreng di pasar telah mempengaruhi biaya produksi. Penjual kuliner mengaku terpaksa menyesuaikan harga jual ke konsumen. Setelah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan kini mengikuti harga pasar.

Kenaikan harga makanan rata-rata mencapai 16 persen dari sebelumnya. Satu porsi ayam goreng dengan nasi putih dan sayur yang biasanya dipatok Rp 25 ribu per porsi, kini naik menjadi Rp 28 ribu per porsi. Kemudian untuk menu nasi putih dengan tahu dan tempe yang sebelumnya Rp 15 ribu kini naik jadi Rp 20 ribu per porsi.