Senin 21 Mar 2022 21:45 WIB

PTM di Bogor Kini Berlaku untuk Seluruh SIswa SD

Siswa kelas 1, 2, dan 3 SD di Bogor diperkenankan untuk mengikuti PTM

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nur Aini
Sejumlah siswa mengikuti pelajaran olahraga saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SDN 2 Loji, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/3/2022). Pemerintah Kota Bogor kembali menerapkan PTM Terbatas untuk semua jenjang pendidikan dengan siswa yang hadir maksimal sebanyak 50 persen dari kapasitas kelas di masa pelonggaran PPKM level 2.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah siswa mengikuti pelajaran olahraga saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SDN 2 Loji, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/3/2022). Pemerintah Kota Bogor kembali menerapkan PTM Terbatas untuk semua jenjang pendidikan dengan siswa yang hadir maksimal sebanyak 50 persen dari kapasitas kelas di masa pelonggaran PPKM level 2.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Seluruh sekolah di Kota Bogor memulai kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada Senin (21/3/2022). Dalam PTM kali ini, siswa kelas 1, 2, dan 3 Sekolah Dasar (SD) diperkenankan untuk mengikuti PTM, di mana pada PTM periode sebelumnya siswa SD yang boleh ikut PTM hanya kelas 4, 5, dan 6.

 

Baca Juga

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi, menyebutkan PTM kembali dilaksanakan dengan dasar kondisi kasus Covid-19 di Kota Bogor mulai terkendali. Selain dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan terbatas kapasitas 50 persen, PTM kali ini dilakukan dengan penyesuaian dan adaptasi. Terutama siswa kelas 1, 2, 3 SD yang belum sama sekali merasakan PTM.

“Intinya harus diawasi juga oleh Disdik. Untuk protokol kesehatan siswa kelas 1, 2, dan 3 ada penyesuaian. Karena kapan lagi kalau tidak masuk sekolah saat ini? Jangan sampai nanti begitu kelas 6 dia tidak tahu sekolahnya dimana. Maka kami adakan penyesuaian dan adaptasi,” kata Hanafi ketika ditemui di SDN Polisi 1 Kota Bogor, Senin (21/3/2022).

 

Lebih lanjut, Hanafi menyebutkan, total sekolah di Kota Bogor yang menggelar PTM yakni 280 SD, 127 SMP, dan 176 SMA se-derajat. Ditambah dengan TK dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Hanafi menjelaskan, variasi sarana prasarana protokol kesehatan di masing-masing sekolah berbeda-beda. Namun, ia menegaskan agar setiap sekolah menaati protokol kesehatan secara ketat.

Apalagi, kata dia, dalam pelaksanaan PTM kali ini pihaknya tidak lagi melaksanakan verifikasi faktual ke setiap sekolah untuk memeriksa sarana prasarana protokol kesehatan.

 

“Tapi tetap harus dalam kondisi protokol kesehatan. Jangan sampai hanya satu dua hari, ke depannya tidak diterapkan bahkan dibiarkan,” ujarnya.

Hanafi menambahkan, PTM terbatas dengan kapasitas 50 persen akan terus berlanjut secara periodik dsn akan dievaluasi. Bila memungkinkan, pada tahun ajaran baru Juli mendatang bisa diberlakukan PTM dengan kapasitas 100 persen.

“Tahun ajaran baru, bila kasus landai, bagus kita memungkinakan PTM 100 persen. Kita adaptasi dulu,” ujarnya.

 

Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan pelaksanaan PTM bagi siswa kelas 1, 2, dan 3 SD disambut baik oleh para orangtua siswa. Sebab tak sedikit dari mereka yang belum mengenal teman sekelas maupun gurunya secara langsung.

 

“Sekarang dengan PTM terbatas mereka bisa bertemu dengan guru, teman dan siswa yang lain, dan mudah-mudahan pembelajaran bisa lebih normal,” kata Dedie.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement