REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, penunjukkan Sudirman Said sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Transjakarta, karena memiliki potensi kepemimpinan. Menurutnya, Sudirman Said memiliki potensi kemampuan setelah sempat memimpin Kementerian ESDM dan BUMN PT Pindad.
“Secara umum kan beliau ditunjuk untuk membantu semua masalah yang ada ya, di Transjakarta,” kata Riza kepada awak media di Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2022).
Riza menambahkan, kemampuan Sudirman Said dalam memimpin tidak diragukan, terlebih saat menjadi komisaris utama di TransJakarta atau tempat lain. Dengan adanya jabatan yang diisi mantan menteri Jokowi berbarengan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, Riza berharap Transjakarta bisa lebih baik lagi.
Ditanya pengangkatan Sudirman Said sebagai komisaris utama Transjakarta untuk atasi banyaknya kecelakaan, Riza menampiknya. Menurut dia, Sudirman Said akan menangani Transjakarta secara umum.
Riza tak membantah saat Sudirman Said disebut tidak memiliki latar belakang transportasi. Namun demikian, yang terpenting bagi komisaris utama TransJakarta saat ini adalah kepemimpinan dan manajemen yang baik.
“Kalo soal bidang itukan soal managemen ya, yang penting punya leadership,” tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, baru saja mengangkat mantan Menteri ESDM di kabinet kerja jilid 1 2014-2016, Sudirman Said, sebagai Komisaris Utama TransJakarta di Balai Kota DKI, Jumat (18/3). Sudirman Said, menggantikan Jaswandi sebagai Komisaris utama yang menjabat sejak Agustus 2019. Tak hanya Jaswandi, dalam kesempatan sama, Beni Edmunandar selaku komisaris PT Transportasi Jakarta juga melepas masa jabatannya sejak bergabung pada Agustus 2019 lalu.
Sudirman Said sempat menjadi Menteri ESDM di Kabinet Kerja Jilid 1 Joko Widodo - Jusuf Kalla. Namun demikian, Sudirman Said bernasib sama layaknya Anies saat terkena resuffle kabinet dua tahun setelahnya. Anies dan Sudirman Said diangkat Jokowi pada 27 Oktober 2014 dan diresuffle pada waktu yang sama di 27 Juli 2016.
Ikuti Whatsapp Channel Republika