REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al-Jufri mengeklaim tren elektabilitas partai terus meningkat dalam banyak hasil survei. Namun, ia meminta seluruh kader PKS tak berbangga diri dengan hasil tersebut.
"Tidak cukup berhenti di situ, saya ingin bukti, ke arah timur kita berlari, di situ ada matahari, jangan cepat berbangga diri, sebelum kita berprestasi. Jadi kalau saya berikan apresiasi, jangan cepat-cepat berbangga diri, saya ingin bukti di lapangan," ujar Salim dalam acara konsolidasi pimpinan Fraksi PKS se-Indonesia, Rabu (23/3/2022) malam.
Seluruh kader PKS dimintanya untuk terjun langsung ke lapangan untuk menyerap aspirasi dan permasalahan rakyat. Permintaan tersebut juga disampaikannya khusus kepada kader partainya yang menjabat sebagai kepala daerah dan anggota dewan di seluruh tingkatan.
"Buktikan ke depan bahwa kita mendapatkan kursi, yang sudah ada tingkatkan kursi yang ada di daerah tersebut. Sehingga seperti yang dikatakan oleh Ketua Fraksi PKS tadi, Insya Allah di 2024 biidnillah, kita sebagai pemenang di negeri ini," ujar Salim.
Salah satu yang diingatkannya kepada seluruh kader dan simpatisan adalah sikap optimistis. Menurutnya, dengan sikap tersebut PKS akan melahirkan peluang, kepercayaan diri, dan kemenangan di 2024.
"Kalau partai A, partai B bisa meraih sekian puluh persen, di atas dua digit, kalau mereka mampu dan meraih, kita pun akan mampu juga. Kalau kalian menolong memenangkan Allah, Allah pasti akan memenangkan kalian," ujar Salim.
"Jadi peluang-peluang itu ada, jangan kita berputus asa. Atur strategi, bangun kebersamaan, kekuatan internal kita, struktur kita, simpatisan kita, strategi kita," sambung mantan menteri Sosial ini.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menyebut tren elektabilitas PKS terus naik dan terjaga dengan baik. Menurut hasil survei Voxpol Center, ada peningkatan elektabilitas dari 8,7 persen di urutan empat besar menjadi 9,4 persen di urutan tiga besar.
Menurut Pangi, PKS mampu memaksimalkan peran oposisi yang baik dan bisa mengambil sentimen empati publik. "Potensi tren elektoral PKS bagus, dalam pertarungan kontestasi elektoral perkaranya bukan menang kalah tapi bagaimana tren elektabilitas ini dijaga dengan baik," ujar Pangi.