Jumat 25 Mar 2022 13:30 WIB

Tiap Masuk AS Selalu Ditanya tentang Agama, Tiga Muslim Tuntut Pemerintah Amerika

Tiga warga AS itu menyebut mereka selalu menjalani pemeriksaan sekunder oleh petugas.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Bandara Los Angeles (LAX). Tiap Masuk AS Selalu Ditanya tentang Agama, Tiga Muslim Tuntut Pemerintah Amerika
Bandara Los Angeles (LAX). Tiap Masuk AS Selalu Ditanya tentang Agama, Tiga Muslim Tuntut Pemerintah Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tiga warga Muslim Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan terhadap otoritas imigrasi federal dengan tuduhan diskriminasi terhadap kepercayaannya. Gugatan ini dilayangkan karena hampir setiap kali mereka kembali ke AS dari luar negeri, mereka dihentikan dan ditanyai tentang agama mereka.

Tiga warga AS itu menyebut mereka selalu menjalani pemeriksaan sekunder oleh petugas perbatasan. Mereka selalu ditanyai apakah mereka Muslim, apakah mereka Sunni atau Syiah, masjid mana yang mereka hadiri, dan seberapa sering mereka sholat.

Baca Juga

Gugatan yang diajukan oleh American Civil Liberties Union (ACLU) di pengadilan distrik di Los Angeles, mengklaim perlakuan mereka, berdasarkan Konstitusi, sama dengan diskriminasi agama. Hal ini dikatakan melanggar hak Amandemen Pertama untuk kebebasan beragama karena penganut agama lain tidak diperlakukan sama seperti Muslim.

“Sama seperti petugas perbatasan yang tidak boleh memilih orang Kristen Amerika untuk menanyakan apa denominasi mereka, gereja mana yang mereka hadiri, dan seberapa sering mereka berdoa. Memilih Muslim Amerika untuk pertanyaan serupa adalah inkonstitusional. Penggugat berhak atas keanggotaan penuh dan setara dalam masyarakat Amerika," kata gugatan itu dilansir dari Middle East Eye, Kamis (24/3/2022).

"Dengan menargetkan penggugat untuk pertanyaan agama hanya karena mereka Muslim, petugas perbatasan menstigmatisasi mereka karena menganut agama tertentu dan mengutuk agama mereka sebagai subjek kecurigaan dan ketidakpercayaan," tambahnya.

Sebelumnya Mahkamah Agung AS memutuskan Muslim yang ditempatkan dalam daftar larangan terbang juga dapat menuntut ganti rugi. Salah satu penggugat, Abdirahman Aden Kariye, yang adalah seorang imam di sebuah masjid di Bloomington, Minnesota mengatakan selalu merasa cemas setiap kali pulang dari luar negeri. 

"Setiap kali saya melakukan perjalanan pulang ke Amerika Serikat, saya cemas. Saya terus-menerus khawatir tentang bagaimana saya akan diperlakukan," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement