Senin 28 Mar 2022 15:28 WIB

Korea Utara Bertekad Mengembangkan Persenjataan Lebih Kuat

Korsel mengatakan uji coba nuklir oleh Korea Utara menimbulkan "ancaman serius.''

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
KCNA /AP Photo/picture alliance
KCNA /AP Photo/picture alliance

Pada Senin (28/03), Korea Utara mengatakan pemimpin Kim Jong Un berencana mengembangkan sejumlah sarana serangan yang lebih kuat, sebuah pernyataan yang menandai kemungkinan peluncuran rudal tambahan atau bahkan menguji perangkat nuklir segera setelah negara itu mendorong untuk memodernisasi persenjataannya dan meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat.

Sebelumnya, Korea Utara melakukan uji coba senjata putaran ke-12 tahun ini pada pekan lalu, dengan meluncurkan Hwasong-17 jarak jauh yang baru dikembangkan, yang menurut para analis dirancang untuk menjangkau wilayah mana saja di daratan AS.

Selama sesi foto dengan para ilmuwan dan lainnya yang terlibat dalam uji coba Hwasong-17, Kim menyatakan tekad membangun kemampuan serangan negara itu untuk mengatasi ancaman, menurut Kantor Berita Pusat Korea.

"Hanya ketika seseorang dilengkapi kemampuan menyerang yang tangguh, kekuatan militer yang luar biasa yang tidak dapat dihentikan oleh siapa pun, seseorang dapat mencegah perang, menjamin keamanan negara, menahan, dan mengendalikan semua ancaman dan pemerasan oleh imperialis,” KCNA mengutip perkataan Kim.

Kim mengatakan Korea Utara akan mengembangkan "sarana serangan yang lebih kuat" dan juga menyatakan keyakinan dan harapannya bahwa negaranya akan "lebih giat menyempurnakan pencegahan perang nuklir negara itu," kata KCNA.

Mengukur kemampuan rudal Hwasong-17

Korea Utara melaporkan Hwasong-17 dapat terbang ke ketinggian maksimum 6.248 kilometer dan mampu menempuh perjalanan 1.090 kilometer selama penerbangan 67 menit sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Pakar mengatakan rudal itu ditembakkan pada lintasan standar, lebih datar dari sudut uji yang curam, senjata itu bisa terbang sejauh 15 ribu kilometer, daya jelajah yang cukup untuk mencapai di mana saja di daratan AS dan sekitarnya.

Diyakini memiliki panjang sekitar 25 meter, Hwasong-17 adalah senjata jarak jauh Korea Utara. Menurut beberapa perkiraan, sistem rudal balistik jalan raya terbesar di dunia. Ukurannya menunjukkan bahwa rudal itu dimaksudkan untuk membawa beberapa hulu ledak nuklir, mengingat Korea Utara sudah memiliki ICBM hulu ledak tunggal yang juga dapat menghantam sebagian besar AS.

Tarik ulur diplomasi AS

Diplomasi yang dipimpin AS yang bertujuan meyakinkan Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi dengan imbalan keuntungan ekonomi dan politik sebagian besar telah terhenti sejak 2019. Pemerintahan Joe Biden mendesak Korea Utara kembali ke pembicaraan tanpa prasyarat apa pun, tetapi Pyongyang menanggapi bahwa Washington harus menghentikan permusuhannya terlebih dahulu.

Pada hari Senin (28/3/2022), Korea Selatan melakukan peninjauan ulang, di mana sebelumnya ada tanda-tanda Korea Utara sedang memulihkan terowongan yang dihancurkan di lokasi pengujian nuklir bawah tanahnya. Lee Jong-joo, juru bicara Kementerian Unifikasi Seoul, mengatakan uji coba nuklir oleh Korea Utara akan menimbulkan "ancaman serius" bagi keamanan internasional dan bahwa Korea Utara harus segera menghentikan tindakan terkait dan kembali ke pembicaraan.

Peluncuran Hwasong-17 adalah peluncuran senjata paling serius Korea Utara sejak uji coba ICBM yang dikembangkan sebelumnya pada November 2017. Uji coba nuklir terakhirnya, yang keenam adalah pada September 2017.

yas/ha (AP)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement