REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pep Guardiola menyesali ketidakmampuan timnya untuk mencetak lebih banyak gol melawan Burnley setelah menang 2-0. Bos Manchester City itu senang dengan cara timnya kembali dari jeda internasional mengingat selalu ada ketidakpastian mengenai kondisi dan ritme mereka akan kembali.
City menjaga jarak dengan Burnley sepanjang pertandingan, tetapi melewatkan kesempatan untuk menambah dua gol mereka pada babak pertama. Di mana Nick Pope melakukan beberapa penyelamatan bagus, sementara tendangan pemain pengganti, Gabriel Jesus, membentur tiang dan kemudian tendangannya melebar menjelang akhir pertandingan.
Tiga poin yang mereka dapatkan membawa mereka kembali ke puncak klasemen Liga Premier menyusul kemenangan Liverpool melawan Watford. Namun, tim asuhan Jurgen Klopp memiliki selisih gol yang lebih baik dengan jumlah +57 dibandingkan dengan City +52. Guardiola tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan karena timnya bertujuan untuk mempertahankan gelar mereka.
“Lapangannya sangat tinggi dan ritme kami tidak mudah, tetapi kami berhasil mengendalikan. Kami tidak menghadapi banyak tendangan sudut atau tendangan bebas ketika Burnley adalah tim kelas atas dalam hal itu,” kata dia, dilansir dari Manchester Evening News, Ahad (3/4/2022).
"Sayangnya di awal babak kedua, kami memiliki dua atau tiga peluang bersih untuk mencetak gol ketiga dan membunuh perbedaan dan mencoba berbuat lebih banyak untuk selisih gol melawan Liverpool," tutur Guardiola.
"Delapan pertandingan tersisa, 24 poin. Kami berbicara tentang itu. Kami harus merasakan tekanan bahwa setiap pertandingan yang kami mainkan jika kami kalah, kami tidak akan menang, kami akan tersingkir," kata dia lagi.
Dia berharap agar Liverpool akan kalah melawan timnya. Sebab, dia merasa Liverpool tidak akan kehilangan poin dari pertandingan-pertandingan yang akan mereka lakoni ke depan. "Kami harus merasakan tekanan ini dan mengatasinya. Kami melakukannya di masa lalu," jelas mantan bos Barcelona itu.
"Kami memenangkan 14 pertandingan berturut-turut, sekarang kami harus memenangkan delapan pertandingan. Jika tidak, kami tidak akan menjadi juara. Ini adalah mimpi untuk bermain di perempat final Liga Champions dan kemudian kami akan mempersiapkan diri untuk Liverpool," ungkap Guardiola.