Sabtu 16 Apr 2022 21:21 WIB

Cara Menyelamatkan Bani Israil

Cara Menyelamatkan Bani Israil

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Allah Memperkenalkan (62) Cara Menyelamatkan Bani Israil - Suara Muhammadiyah
Allah Memperkenalkan (62) Cara Menyelamatkan Bani Israil - Suara Muhammadiyah

Oleh : Lutfi Effendi

Ramadhan telah tiba, kembali kami tampilkan uraian singkat tentang Al Qur’an sebagai tadarus singkat selama bulan Ramadhan. Tadarus ini, meneruskan tulisan sejenis yang diupload Ramadhan tahun lalu. Moga Bermanfaat.

Pada tulisan kali ini,   ditampilkan Qs Al Baqarah ayat 50  yang  merupakan lanjutan ayat 49 tentang Fir’aun hubungannya dengan Bani Israil:

وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ

wa iż faraqnā bikumul-baḥra fa anjainākum wa agraqnā āla fir’auna wa antum tanẓurụn

Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedang kamu menyaksikan. (Qs Al Baqarah 50)

Kalau pada ayat sebelumnya telah diberitahukan bahwa Allah telah menyelamatkan Bani Israil dari Fir’aun dan pengikut-pengikutnya, maka pada ayat ini Allah memperkenalkan bagaimana Allah menolong Bani Israil dari bahaya yang disebabkan oleh Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Caranya adalah dengan membelah laut dan kemudian menenggelamkan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya di dalam laut yang dibelah itu.

Saat itu rombongan Bani Israil yang dipimpin oleh Nabi Musa dikejar oleh bala tentara Fir’aun yang dipimpin langsung oleh Fir’aun sendiri. Ketika sampai di tepi Laut (Merah) Bani Israil bingung dan ketakutan karena pasukan Fir’aun sudah dekat. Nabi Musa diperintah Allah untuk memukulkan tongkatnya ke laut. Mukjizat dari Allah, air pun tersibak sehingga dapat untuk berlari ke seberang. Pasukan Fir’aun pun mengejar tetapi ketika rombongan Bani Israil sampai ke seberang air menutup kembali dan menyebabkan Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam. Selamatlah Bani Israil dari kejaran Fir’aun.

Kisah  ini diperkuat dengan ditemukannya bangkai kereta kuda dan tulang-belulang manusia di Laut Merah yang diduga merupakan pasukan dan pengawal Firaun.

Berdasarkan penelitian ilmiah, lokasi penyeberangan Nabi Musa  as diperkirakan berada di wilayah Nuwaiba, Semenanjung Sinai, Mesir. Kedalaman maksimum perairan di kawasan ini sekitar 800 meter ke arah Mesir dan 900 meter ke arah Arab. Mukjizat ini betul-betul pertolongan Allah yang luar biasa yang patut disyukuri oleh Bani Israil.

Apa yang bisa diambil dari pelajaran di atas:

Pertolongan Allah pasti akan datang kepada kaum beriman jika mau bersabar dan tawakal kepada Allah. Musibah sebesar apapun, seberat apapun akan mudah bagi Allah untuk membuat pertolongan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kadang orang tidak sabar dan tawakal pada Allah. Sehingga sering menjadikan orang putus asa. Padahal jika disertai usaha sekecil apapun dan doa, pada saatnya Allah akan menolong. Dalam hal ini usaha Bani Israil menghindar dari kejaran Fir’aun disertai doa dan tawakal.

Wa Allahu a’lam bish-shawab. (*)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement