Selasa 05 Apr 2022 22:26 WIB

Prediksi Mobilitas Meningkat Saat Lebaran, Satgas Tambah Pintu Masuk Negara

Pintu kedatangan ini untuk memfasilitasi aktivitas masyarakat yang aman Covid-19.

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Penumpang pesawat tiba di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa (5/4/2022). Bandara Bali mulai memberlakukan ketentuan baru perjalanan domestik yaitu tidak mewajibkan tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 booster, mewajibkan rapid test Antigen COVID-19 atau tes RT-PCR bagi PPDN yang telah menjalani vaksin dosis kedua serta mewajibkan tes RT-PCR bagi PPDN yang baru menerima vaksin COVID-19 dosis pertama sesuai dengan SE Kemenhub No. 36 tahun 2022.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Penumpang pesawat tiba di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa (5/4/2022). Bandara Bali mulai memberlakukan ketentuan baru perjalanan domestik yaitu tidak mewajibkan tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 booster, mewajibkan rapid test Antigen COVID-19 atau tes RT-PCR bagi PPDN yang telah menjalani vaksin dosis kedua serta mewajibkan tes RT-PCR bagi PPDN yang baru menerima vaksin COVID-19 dosis pertama sesuai dengan SE Kemenhub No. 36 tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menekankan bahwa pemerintah memprediksi mobilitas masyarakat akan meningkat karena melakukan mudik lebaran. Harusnya kegiatan berskala besar ini dapat terlaksana dengan aman atau tanpa menimbulkan lonjakan kasus baru.

"Hal ini menjadi penting untuk diketahui dan diimplementasikan, demi menjamin perjalanan yang diprediksi akan meningkat trennya, dapat terlaksana dengan aman atau tanpa menimbulkan lonjakan kasus baru," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (5/4/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga

Pemerintah akan menambah pintu masuk negara untuk pelaku perjalan internasional meliputi jalur udara dan laut. Pintu kedatangan ini untuk memfasilitasi aktivitas masyarakat yang aman Covid-19. Diantaranya melalui bandara Kualanamu (Sumatera Utara), Sultan Hasanuddin (Sulawesi Selatan), Yogyakarta (DIY), dan Sultan Syarif Kasim II (Riau). Sementara Pelabuhan Laut di Tanjung Balai Karimun (Kepulauan Riau) dan Dumai (Riau).

Wiku mengatakan, sebelum melakukan perjalanan, masyarakat hendaknya memperhatikan aturan yang telah diterbitkan Satgas Penanganan Covid-19 dalam SE 16/2022 tentang Penyesuaian Kebijakan Perjalanan Domestik Untuk Semua Moda Transportasi.

Dalam SE tersebut disebutkan pertama, bagi yang sudah vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil tes Covid-19 (antigen/PCR), terkecuali yang belum memenuhi booster. Kedua, bagi yang telah vaksin 2 kali maka wajib menunjukkan hasil tes antigen 1x24 jam atau PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan.

Sementara bagi yang baru vaksin 1 kali wajib menunjukkan hasil tes PCR 3X24 jam sebelum keberangkatan. Kemudian, untuk yang memiliki alasan kesehatan tertentu (komorbid) sehingga tidak bisa divaksinasi, wajib tes negatif PCR 3X24 jam sebelum keberangkatan dengan surat keterangan dari RS bahwa tidak bisa divaksinasi.

Pelaku perjalanan anak, usia 6-17 tahun wajib menjalankan testing karena belum bisa menerima booster. Sedangkan anak usia kurang dari 6 tahun tidak wajib testing karena belum bisa divaksinasi, namun dengan syarat didampingi oleh pendamping perjalanan yang memenuhi syarat perjalanan domestik.

Sementara dalam SE 17/2022 terkait Penyesuaian Kebijakan untuk kedatangan pelaku perjalanan luar negeri disebutkan bagi PPLN wajib mengunduh Peduli Lindungi mengisi data diri, sertifikat vaksin, dan hasil pemeriksaan Covid-19 yaitu PCR 2X24 jam sebelum keberangkatan. Khusus PPLN dengan alasan kesehatan tertentu (komorbid) sehingga tidak bisa divaksinasi, maka wajib menyertakan hasil tes negatif PCR disertai surat keterangan dari RS bahwa tidak bisa divaksinasi dari negara keberangkatan.

Bagi PPLN yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 dalam 30 hari terakhir dan dinyatakan sudah tidak infeksius lagi (Post-Covid Recovery), maka dikecualikan untuk menunjukkan kartu/sertifikat vaksinasi Covid-19 dan hasil negatif RT-PCR sebelum keberangkatan. Sebagai gantinya, PPLN ini wajib tes RT-PCR saat kedatangan dan menunjukkan surat keterangan dokter atau Covid-19 recovery certificate dari RS Pemerintah negara keberangkatan, atau kementerian kesehatan pada negara keberangkatan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah tidak aktif menularkan Covid-19." Kewajiban entry test bagi PPLN yang suspect Covid-19 atau yang menunjukkan gejala mirip Covid-19. Contohnya suhu tubuh di atas ambang normal yaitu 37.5 derajat celcius serta orang yang tergolong Post-Covid Recovery," tutur Wiku.

Sementara kewajiban karantina 5x24 jam secara terpusat bagi PPLN dewasa yang baru menerima dosis pertama seminimalnya 14 hari sebelum keberangkatan, atau belum sama sekali serta PPLN kurang dari 18 tahun yang didampingi. Wiku melanjutkan, kewajiban tes ulang PCR di hari ke-4 kedatangan wajib bagi PPLN yang juga diwajibkan karantina sebagai syarat menyelesaikan masa karantina."Dihimbau untuk PPLN yang tidak divaksin dengan alasan kesehatan juga untuk inisiatif memeriksakan diri untuk keamanan bersama," imbau Wiku.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement