Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka di dalam tenda darurat di SDN 21 Kecamatan Pasaman, Nagari Aua Kuniang, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (7/4/2022). Proses belajar mengajar (PBM) tingkat SD dan SMP di kabupaten yang terdampak gempa magnitudo 6,1 pada Februari lalu itu kini kembali dibuka selama Ramadhan, namun sebagian siswa terpaksa belajar di bawah tenda darurat karena bangunan sekolah mereka rusak. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)
Seorang siswa melintas di dekat tenda darurat untuk belajar di SDN 02 Kecamatan Talamau, Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (7/4/2022). Proses belajar mengajar (PBM) tingkat SD dan SMP di kabupaten yang terdampak gempa magnitudo 6,1 pada Februari lalu itu kini kembali dibuka selama Ramadhan, namun sebagian siswa terpaksa belajar di bawah tenda darurat karena bangunan sekolah mereka rusak. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka di dalam tenda darurat di SDN 21 Kecamatan Pasaman, Nagari Aua Kuniang, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (7/4/2022). Proses belajar mengajar (PBM) tingkat SD dan SMP di kabupaten yang terdampak gempa magnitudo 6,1 pada Februari lalu itu kini kembali dibuka selama Ramadhan, namun sebagian siswa terpaksa belajar di bawah tenda darurat karena bangunan sekolah mereka rusak. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,PASAMAN -- Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka di dalam tenda darurat di SDN 21 Kecamatan Pasaman, Nagari Aua Kuniang, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (7/4/2022).
Proses belajar mengajar (PBM) tingkat SD dan SMP di kabupaten yang terdampak gempa magnitudo 6,1 pada Februari lalu itu kini kembali dibuka selama Ramadhan, namun sebagian siswa terpaksa belajar di bawah tenda darurat karena bangunan sekolah mereka rusak.
sumber : Antara
Advertisement