REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih mengatakan, upaya pencegahan kejahatan jalanan remaja atau fenomena 'klitih' termasuk tawuran yang belakangan ini terjadi di wilayah Bantul dan Yogyakarta, harus dimulai dari lingkungan keluarga.
"Saya sebut bukan 'klitih', tetapi tawuran, dan peristiwa tawuran antargeng, antarremaja ini harus kita cegah mulai dari keluarga," kata dia, menanggapi fenomena kejahatan jalanan dan tawuran remaja di Bantul, usai memantau penyaluran bantuan tunai bagi PKL, pemilik warung dan nelayan di Markas Komando Kodim 0729/Bantul, Jumat (8/4/2022).
Ia mengatakan, pencegahan segala bentuk kejahatan jalanan remaja, pertama harus dimulai dari keluarga, kemudian yang kedua dari sekolah, yang ketiga dari lingkungan masyarakat itu sendiri. "Tetapi kuncinya itu di keluarga, karena yang paling bertanggungjawab pertama kali adalah keluarga, makanya kami sudah menyerukan, dan terus sosialisasikan agar ada pengawasan terhadap anak sejak dari keluarga di rumah," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bantul juga sudah mengundang kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul untuk kewenangan SMP sederajat, dan lkpala Balai Pendidikan Menengah DIY di Bantul yang memiliki kewenangan SMA dan SMK, untuk berkoordinasi dengan komite sekolah.