Sabtu 09 Apr 2022 00:51 WIB

Mahasiswa di Pamekasan Gelar Demo, Soroti Harga BBM dan Isu Minyak Goreng

Mahasiswa berdemonstrasi di depan kantor DPRD Pamekasan.

Ilustrasi Demontrasi Mahasiswa
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Demontrasi Mahasiswa

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan, Jumat (8/4/2022) sore, berunjuk rasa di depan kantor DPRD setempat, menyuarakan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Massa mulai aksinya dari Monumen Arek Lancor yang merupakan jantung Kota Pamekasan.

Mereka berjalan kaki menuju kantor DPRD di Jalan Kabupaten yang berjarak sekitar 1 kilometer. "Kami menuntut Pemerintah agar mengkaji ulang kenaikan BBM karena hal itu akan sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi masyarakat, termasuk kondisi ekonomi masyarakat," kata koordinator aksi, Hosni.

Baca Juga

Tuntutan menolak kenaikan BBM pada aksi gabungan itu merupakan satu dari tiga tuntutan yang disampaikan aktivis HMI Pamekasan. Tuntutan lainnya menuntut DPRD Kabupaten Pamekasan untuk menolak wacana presiden tiga periode dan meminta pihak DPRD untuk mengirim surat tuntutan kepada DPR RI tentang kelangkaan minyak goreng.

Pengunjuk rasa menilai wacana tentang perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode merupakan tindakan yang melanggar konstitusi sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945 Bab III Pasal 7. "Presiden memang telah memerintahkan jajaran kabinet dan para politisi agar menghentikan wacana tiga periode tersebut. Akan tetapi, harus ada penegasan lagi bahwa hal itu tidak bisa dilakukan," kata orator aksi lainnya, Fathorrahman.

Terkait dengan tuntutan mengatasi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng, pengunjuk rasa meminta agar Pemerintah turun tangan secara langsung dan menindak tegas mafia yang terlibat dalam kasus kelangkaan minyak goreng. "Ini perlu juga kami suarakan karena saat ini banyak pedagang gorengan di Pamekasan yang gulung tikar gegaraminyak goreng mahal dan sulit didapat," katanya.

Unjuk rasa aktif HMI di Kantor DPRD Kabupaten Pamekasan menjelang berbuka puasa itu hanya ditemui anggota DPRD dari Komisi I Ali Maskur. Di hadapan pengunjuk rasa, Ali menjelaskan bahwa Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan Fathor Rohmanmenugasinya untuk menemui mahasiswa dan menunda pulang karena kegiatan aksi HMI itu di luar jam kerja.

"Apa pun yang adik-adik sampaikan hari ini, akan kami sampaikan kepada pimpinan dan akan dibahas dalam rapat internal dewan," katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada HMI karena ikut peduli terhadap kondisi bangsa dan masyarakat. "Saya secara pribadi sependapat dengan gagasan adik-adik sekalian. Aspirasi saudara akan kami sampaikan kepada pimpinan dan akan ditindaklanjuti dengan mengirim surat ke DPR RI," katanya.

Unjuk rasa mahasiswa gabungan dari sejumlah kampus itu mendapatkan pengawal ketat dari Polres Pamekasan. Sebanyak 60 personel gabungan dari unsur Sabhara, Reskrim, Intelkam, dan Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan mengamankan aksi tersebut. Aksi berlangsung tertib dan massa membubarkan diri sekitar 30 menjelang berbuka puasa setelah bertemu dengan perwakilan DPRD Kabupaten Pamekasan Ali Maskur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement