Senin 11 Apr 2022 09:25 WIB

AS Transfer Sistem Patriot ke Slovakia Setelah S-300 Dikirim ke Ukraina

Pengiriman sistem Patriot AS akan segera dilakukan

Red: Esthi Maharani
Amerika Serikat (AS) mengerahkan sistem anti-rudal Patriot ke Slovakia setelah negara itu mengirimkan baterai S-300 ke Ukraina
Amerika Serikat (AS) mengerahkan sistem anti-rudal Patriot ke Slovakia setelah negara itu mengirimkan baterai S-300 ke Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID., WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengerahkan sistem anti-rudal Patriot ke Slovakia setelah negara itu mengirimkan baterai S-300 ke Ukraina, kata Presiden AS Joe Biden pada akhir pekan lalu.

Biden memuji pemerintah Slovakia karena mentransfer sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina, dengan mengatakan itu adalah bagian dari upaya AS untuk memastikan Ukraina "dapat mempertahankan diri dari agresi Rusia."

"Sekarang bukan waktunya berpuas diri," sebut presiden AS dalam sebuah pernyataan.

“Seiring dengan reposisi militer Rusia untuk fase berikutnya dari perang ini, saya telah mengarahkan pemerintahan saya untuk terus berupaya mengidentifikasi dan memberikan kepada militer Ukraina kemampuan senjata canggih yang dibutuhkan untuk mempertahankan negaranya,” ungkap Biden.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, pengiriman S-300 oleh Slovakia memberi Kyiv "kemampuan defensif yang kritis," dan berbicara tentang tekad tetangga Ukraina untuk membantu negara itu mempertahankan diri "melawan invasi Rusia yang tidak beralasan."

Baca juga : Aktivis Rusia Terkemuka Ditahan Setelah Protes Antiperang

Pengiriman sistem Patriot AS diharapkan "dilakukan dalam beberapa hari mendatang," kata Austin, mencatat lamanya penempatan belum disepakati di tengah konsultasi yang sedang berlangsung dengan pemerintah Slovakia "tentang solusi pertahanan udara yang lebih permanen."

“Transfer kemampuan Patriot ke Slovakia ini sangat selaras dengan upaya kami sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan NATO dan menunjukkan persyaratan keamanan kolektif kami berdasarkan Pasal 5 perjanjian NATO,” kata Austin dalam sebuah pernyataan.

“Ini melengkapi kelompok tempur multinasional NATO di Slovakia timur, yang mencakup elemen pertahanan udara dari Jerman dan Belanda,” tambah menhan AS.

Rusia memulai perangnya melawan Ukraina pada 24 Februari. Hal itu telah memicu kemarahan internasional, di mana Uni Eropa, AS, dan Inggris menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

Baca juga : Rusia Tunjuk Komandan Baru untuk Operasi di Ukraina

Setidaknya 1.626 warga sipil telah tewas dan 2.267 terluka di Ukraina, menurut perkiraan PBB, dan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi. Lebih dari 4,3 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain, dengan lebih dari 7 juta lebih pengungsi internal, menurut badan pengungsi PBB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement