REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meta mengumumkan pada Senin (11/4/2022) mulai menguji alat monetisasi penggunanya dalam Horizon Worlds. Sekelompok konten kreator terpilih dapat mulai membuat item dan efek digital yang akan mereka jual langsung di dalam ruang sosial virtual.
Peluncuran uji coba ini hanya tersedia untuk pengguna yang berusia di atas 18 tahun di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Kreator dapat membuat item dengan mengetuk Commerce dan alat “Create” aplikasi.
“Hari ini kami meluncurkan alat baru untuk segelintir konten kreator. Alat ini merupakan langkah perusahaan menuju visi jangka panjang untuk metaverse di mana kreator dapat mencari nafkah dan orang-orang dapat membeli barang digital, layanan dan pengalaman,” kata Meta, dilansir Engadget, Selasa (12/4/2022).
Menurut Meta, konten kreator yang berpartisipasi dalam program monetisasi harus mengikuti pedoman yang diuraikan dalam kebijakan konten terlarang. Seperti halnya Facebook dan Instagram, perusahaan menyerahkan moderasi sebagian kepada pengguna.
“Jika Anda melihat sesuatu yang tampaknya melanggar kebijakan kami, Anda dapat mengirimkan laporan untuk kami tinjau,” ujarnya.
Bersamaan dengan peluncuran ini, Meta juga mulai menguji program bonus untuk kreator yang tinggal di AS. Mereka yang terlibat dapat memperoleh pendapatan tambahan dengan membuat kemajuan pada sasaran bulanan yang diajukan oleh perusahaan. Meta tidak akan memungut biaya atas bonus tersebut dan berjanji untuk membayar penuh pada akhir setiap bulan.
Alat baru yang diumumkan Meta telah menempatkan perusahaan menuju visi metaverse CEO Mark Zuckerberg yang dipresentasikan di Connect 2021. “Jika Anda membayangkan seperti apa metaverse masa depan, JELAS kemampuan untuk menjual barang virtual dan membawanya bersama Anda dari satu dunia ke dunia lain akan menjadi bagian penting darinya,” kata Zuckerberg dalam sebuah wawancara belum lama ini.