Selasa 12 Apr 2022 11:05 WIB

Iran Dapatkan Aset yang Dibekukan di Korea Selatan

Seoul akan buka blokir aset dengan imbalan pembebasan 3 orang Iran-Amerika

Red: Esthi Maharani
Iran menerima sebagian dari asetnya senilai 7 miliar dolar AS yang dicairkan akan oleh Korea Selatan pada akhir pekan ini.
Iran menerima sebagian dari asetnya senilai 7 miliar dolar AS yang dicairkan akan oleh Korea Selatan pada akhir pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID., TEHERAN --  Iran pada Senin (11/4/2022) mengonfirmasi bahwa mereka akan menerima sebagian dari asetnya senilai 7 miliar dolar AS yang dicairkan akan oleh Korea Selatan pada akhir pekan ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan pada jumpa pers di Teheran bahwa kerangka kerja yang diperlukan untuk membuka blokir aset telah diidentifikasi dan disepakati.

Dia mengatakan delegasi tingkat tinggi dari negara regional akan mengunjungi Teheran minggu ini untuk menyelesaikan mekanisme untuk membuka blokir apa yang dia sebut "aset signifikan", tanpa menyebut nama negara itu.

Teheran menuduh Seoul membekukan lebih dari 7 miliar dolar AS cadangan devisa di bawah tekanan AS. Masalah ini telah menyebabkan hubungan kedua negara beratakan dan berimbas ke berbagai bidang. 

Pada Januari, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri mengatakan kepada mitranya dari Korea Selatan Choi Jong-kun di sela-sela pembicaraan nuklir Wina bahwa Seoul "wajib" untuk melepaskan aset beku Iran, dan bahwa sanksi AS tidak dapat dibenarkan dalam non-pembayarannya.

Pengumuman resmi pada Senin mengikuti spekulasi media yang intens berhari-hari bahwa aset yang dibekukan akan dirilis dan ditransfer ke rekening bank Iran pada pola kerangka kerja dimana Inggris merilis aset Iran.

Laporan beredar bahwa aset Iran di Korea Selatan akan diblokir dengan imbalan pembebasan tiga orang Iran-Amerika - Morad Tahbaz, Baqer Namazi dan Siamak Namazi - yang dipenjara di Iran.

Bulan lalu, Inggris membebaskan 530 juta dolar AS utangnya kepada Iran untuk kesepakatan senjata yang dibatalkan pada 1970-an sebagai imbalan atas kebebasan dua orang Inggris-Iran yang dipenjara karena tuduhan spionase.

Iran memiliki lebih dari 100 miliar dolar AS aset yang dibekukan di luar negeri, termasuk Korea Selatan, Irak, Jepang, Kanada, dan lainnya.

Dana tersebut dibekukan segera setelah mantan Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi keras terhadap Teheran.

Menurut sumber, kesepakatan untuk mencairkan aset di Korea Selatan tidak terkait dengan pembicaraan Wina, yang telah ditangguhkan karena beberapa poin penting antara Teheran dan Washington belum disetujui.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement