Selasa 12 Apr 2022 15:38 WIB

Moduit Ajak Masyarakat Bijak Manfaatkan Uang THR 

Masyarakat seringkali tidak mampu mengelola dengan baik bonus tahunan seperti THR.

Red: Agus Yulianto
Head of Advisory & Investment Connoisseur Moduit Manuel Adhy Purwanto mengatakan, perencanaan dan pengelolaan keuangan menjadi sangat penting, agar THR benar-benar dapat bermanfaat dengan optimal.
Foto: Istimewa
Head of Advisory & Investment Connoisseur Moduit Manuel Adhy Purwanto mengatakan, perencanaan dan pengelolaan keuangan menjadi sangat penting, agar THR benar-benar dapat bermanfaat dengan optimal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia. Idul Fitri semakin membahagiakan bagi masyarakat Indonesia dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR). Biasanya pekerja atau karyawan akan menerima THR baik mendekati hari raya ataupun sejak awal Ramadan, karena berdasarkan peraturan pemerintah, paling lambat THR diberikan ke karyawan tujuh  hari sebelum Lebaran.

Sayangnya, masyarakat seringkali tidak mampu mengelola dengan baik bonus tahunan seperti THR, karena banyak yang tiba-tiba menjadi lebih boros setelah menerima THR. Terlebih, budaya menyambut Lebaran biasanya merogoh kocek yang cukup dalam, dimulai dari membeli pakaian baru, biaya konsumsi lebaran, kiriman parsel, hingga berbagi angpao. Ada juga yang menggunakan THR untuk membayar utang dan biasanya tidak banyak yang menggunakan THR untuk kegiatan menabung dan investasi. 

Head of Advisory & Investment Connoisseur Moduit Manuel Adhy Purwanto mengatakan, perencanaan dan pengelolaan keuangan menjadi sangat penting, agar THR benar-benar dapat bermanfaat dengan optimal. Perencanaan dalam anggaran kas, skala prioritas dan membagi pengeluaran dalam persentase tertentu menjadi faktor penting dalam kesuksesan pengelolaan THR.

"Sebagai ilustrasi, Anda bisa menggunakan 30 persen dari THR untuk membayar kewajiban dan maximal 30 persen untuk berbelanja kebutuhan Lebaran. Lalu alokasikan sebanyak 20 persen untuk dana darurat untuk pengeluaran tak terduga sehingga tidak mengganggu cashflow bulanan Anda. Sedangkan 20 persen lainnya dialokasikan untuk investasi agar untuk kebutuhan keuangan kita di masa depan," ujar dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/4/2022).