Rabu 13 Apr 2022 13:42 WIB

Pemerintah-DPR Sepakat Setop Pembahasan Revisi UU Penanggulangan Bencana

DPR ingin BNPB dimasukkan dalam UU, sementara pemerintah ingin di Perpres.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto, menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto, menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan DPR sepakat menghentikan pembahasan revisi Undang-Undang Penanggulangan Bencana. Pembahasan disetop lantaran kedua pihak beda pendapat soal nomenklatur Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Perbedaan pendapat ini tak kunjung mendapatkan titik temu setelah dua tahun pembahasan.

"Jadi hari ini sepakat antara pemerintah dan DPR (untuk) menghentikan pembahasan Revisi UU Penanggulangan Bencana karena tidak ada titik temu nomenklatur BNPB," kata Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto usai memimpin rapat revisi UU Penanggulangan Bencana dengan sejumlah perwakilan kementerian di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga

"Tadi sudah sepakat bahwa, dihentikan pembahasannya sampai waktu yang tidak ditentukan," tambahnya.

Yandri menjelaskan, silang pendapat soal BNPB terjadi antara Komisi VIII dan pemerintah. Pemerintah sendiri diwakili Kementerian Sosial, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Kemendagri, dan Kemenpan RB.