Sabtu 16 Apr 2022 05:19 WIB

Gelar Rapimnas, PPP Targetkan Jumlah Suara seperti 2004

Tujuan utama rapimnas, yakni konsolidasi untuk menghadapi Pemilu 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa (tengah) berbincang dengan peserta saat menghadiri acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Persatuan Pembangunan (PPP) II di Jakarta, Jumat (15/4/2022). Rapimnas II Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut mengusung tema Merawat Persatuan Dengan Pembangunan yang berlangsung 15-16 April 2022.
Foto: Antara/Reno Esnir
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa (tengah) berbincang dengan peserta saat menghadiri acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Persatuan Pembangunan (PPP) II di Jakarta, Jumat (15/4/2022). Rapimnas II Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut mengusung tema Merawat Persatuan Dengan Pembangunan yang berlangsung 15-16 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang diikuti oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) seluruh Indonesia pada Jumat (15/4/2022). Tujuan utama rapimnas, yakni melakukan konsolidasi untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa terdapat dua agenda dalam rapimnas tersebut. Pertama adalah konsolidasi yang dilakukan oleh seluruh pimpinan wilayah dan diikuti oleh musyawarah untuk menyiapkan strategi pemenangan.

Baca Juga

"Ini dimaksudkan dalam rangka kesiapan kita menghadapi Pemilu 2024 untuk jauh lebih matang dan terencana dengan baik. Nah Pemilu yang kita utamakan di sini adalah pemilu yang pileg," ujar Suharso di Pullman Hotel, Jakarta, Jumat (15/4).

Ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen menjadi target minimal dari PPP. Sedangkan target besarnya adalah mengulang kesuksesan Pemilu 2004, ketika partai berlambang Kakbah itu berada di posisi keempat dengan perolehan suara sebesar 9,15 persen atau 9.248.764 suara.

"Pileg ini penting karena untuk mengembalikan elektoral PPP, agar pertama lolos parlemen threshold," ujar Suharso.

Agenda kedua adalah merumuskan strategi pemenangan untuk kembali merebut kursi legislatif yang sebelumnya hilang diambil partai lain. Ia menyebut adanya suatu perencanaan yang terukur, sistematis, dan sudah kita laksanakan di seluruh Indonesia.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar nama calon legislatif yang akan maju untuk 2024. Nama-nama tersebut akan dievaluasi dan diberikan bimbingan teknis untuk menjadi anggota dewan di setiap tingkatan.

"Penting di situ partai ingin menunjukkan responsif gender 30 persen perempuan harus dipenuhi. Sehingga tadi saya sampaikan kalau ada 10 kursi yang diperebutkan, minimal harus ada tiga (calon legislatif perempuan)," ujar Suharso.

PPP, jelas Suharso, terbuka dengan sosok manapun yang ingin menjadi calon legislatif dari partainya. Selama dia memiliki tujuan, visi, dan misi yang sama dengan partai berlambang Ka'bah itu.

"Siapapun yang punya potensi elektoral, PPP membuka kesempatan itu untuk putra-putri terbaik Indonesia yang mau menjadi calon legislatif,. Bahkan calon eksekutif, dalam hal ini adalah (calon) bupati/wali kota," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement