Senin 18 Apr 2022 15:33 WIB

Maret 2022, Ekspor Pertanian Tumbuh 23,27 Persen

BPS merilis ekspor pertanian pada bulan Maret 2022 mencapai 430 juta dolar AS

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendampingi Presiden Jokowi melepas ekspor pinang biji di Provinsi Jambi, Jumat (8/4/2022). BPS merilis ekspor pertanian pada bulan Maret 2022 mencapai 430 juta dolar AS. Ilustrasi.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendampingi Presiden Jokowi melepas ekspor pinang biji di Provinsi Jambi, Jumat (8/4/2022). BPS merilis ekspor pertanian pada bulan Maret 2022 mencapai 430 juta dolar AS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekspor pertanian pada bulan Maret 2022 mencapai 430 juta dolar AS. Ekspor itu tumbuh positif sebesar 23,27 persen apabila dibandingkan bulan Februari (month to month/m-t-m) atau 7,67 persen bila dihitung secara tahunan (year on year/y-o-y). Dengan pertumbuhan tersebut, pertanian turut memberikan kontribusi sebesar 1,61 persen terhadap total ekspor nonmigas pada Maret 2022.

Selain itu, BPS juga mencatat ekspor pertanian dari Januari hingga Maret 2022 tumbuh positif yakni sebesar 10,30 persen dengan total sharenya mencapai 1,74 persen. “Secara akumulatif hingga Maret kemarin, ekspor pertanian tahun ini sudah mencapai 1,15 miliar dolar AS,” ungkap Kepala BPS Margo Yuwono yang disampaikan melalui video conference, Senin (18/4/2022).

Baca Juga

Adapun ekspor nonmigas pada bulan Maret ini menyumbang 94,70 persen dari total ekspor Maret 2022. "Nilai ekspor nonmigas secara kumulatif juga meningkat sebesar 35,87 persen," ujar Margo.

Sebagaimana diketahui, ekspor indonesia menurut sektor pada bulan maret ini mencapai US$26,50 miliar atau secara m-t-m meningkat 29,42 persen dan secara y-o-y meningkat 44,36 persen.

"Kalau dilihat dari grafiknya polanya masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya di mana ekspor bulan ini didominasi oleh sektor industri pengolahan yang mencapai 19,26 miliar dolar AS," katanya.

Di sisi lain, upah nominal butuh tani juga mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen atau secara rill naik 0,40 persen. Begitu juga dengan upah buruh bangunan yang naik sebesar 0,05 persen. "Namun untuk upah buruh bangunan secara rill turun sebesar 0,61 persen," jelas Margo.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan peningkatan ekspor pertanian saat ini didorong oleh naiknya angka produksi dari waktu ke waktu. Kenaikan tersebut diantaranya adalah padi, jagung, kopi, buah dan produk hortikultura.

"Kami bahkan memiliki sistem yang sudah terstruktur dalam mengakomodir semua pihak melalui program geratieks (gerakan tiga kali ekspor). Di sisi lain kami terus berupaya meningkatkan produksi dalam negeri melalui penyediaan benih unggul dan akses biaya KUR (kredit usaha rakyat)," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement