REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Survei Sosial Ekonomi (Susenas) tahun 2018, tercatat 53,57 persen masyarakat dewasa di Indonesia tidak bisa membaca Alquran.
Menyikapi kondisi tersebut, Mathla’ul Anwar sebagai organisasi Islam yang didirikan 1916 Masehi di Banten mempunyai tanggung jawab serius untuk ikut dalam gerakan berantas buta aksara Alquran.
Pada Ramadan 1443 H, Cinta Quran Foundation bersama berbagai lembaga dan komunitas, salahsatunya Mathla’ul Anwar ikut menyelenggarakan kegiatan akbar bertajuk Quranization: Bergerak Hapus Buta Aksara Alquran, pada Ahad (17/4).
Kegiatan ini didedikasikan sebagai bentuk kepedulian Mathla’ul Anwar terhadap kondisi umat Islam Indonesia, dan salah satu upaya untuk ikut menghapus buta aksara Alquran.
Event Quranization sendiri dilaksanakan selama 17 jam, mulai dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB. Puncak acara Quranization adalah pembacaan 100.000 juz Al Quran dibacakan oleh 100.000 orang, mulai dari tokoh, artis hijrah, dan berbagai elemen masyarakat.
Mathla’ul Anwar yang mempunyai 2000 madrasah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia turut dalam suksesi kegiatan Quranization. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Mathla’ul Anwar Dr Jihaduddin, mengatakan bahwa Ponpes Mathla’ul Anwar di berbagai wilayah Indonesia ikut menjadi partisipan kegiatan Quranization.
“Ponpes kami di Riau, Kalimantan Barat, Pandeglang, dan Lebak ikut dalam helatan Quranization,” katanya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (18/4).
Selain itu, ia menambahkan, helatan Quranization ini juga diikuti oleh Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, dan Perguruan – Perguruan Mathla’ul Anwar seluruh Indonesia.
Mathla’ul Anwar mendukung program Quranization, karena selaras dengan perjuangan MA di bidang pendidikan, dakwah dan sosial. “Semua amal usaha kita bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan, dan sosial. Oleh karenanya ketika Cinta Quran Foundation mengusung program kolosal ini, maka kami sambut baik. Kami berfikir bagaimana membekali siswa Mathla’ul Anwar mengenali Al Quran,” ucapnya.
Ia menegaskan, Mathla’ul Anwar selama ini concern membina masyarakat agar menjadi masyarakat terbaik, salah satunya dengan melalui Alquran.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar KH. Embay Mulya Syarief juga mendukung gerakan Quranization yang diinisiasi oleh Cinta Quran Foundation. “Ketika kita memohon petunjuk jalan yang lurus, maka Allah menjawabnya dengan Alquran. Karena Alquran itu adalah petunjuk dan jalan apa yang kita pinta,” ucapnya.
Ia menambahkan, “Kalau kita ingin kembali pada kehidupan yang lurus,maka kembalilah pada Alquran. Karena Alquran mengatur segala aspek kehidupan kita.”
Melalui event kolosal Quranization ini, kata dia, Mathla’ul Anwar berkomitmen untuk berjuang bersama-sama memberantas buta aksara Alquran di Indonesia.