Selasa 19 Apr 2022 13:50 WIB

Pasukan Elite dan Kombatan Suriah Gabung Rusia dalam Perang di Ukraina?

Kombatan dan pasukan elite Suriah dilaporkan bergabung dengan Rusia di perang Ukraina

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi tentara Rusia. Kombatan dan pasukan elite Suriah dilaporkan bergabung dengan Rusia di perang Ukraina
Foto:

 

Aktivis pro-pemerintah selama dua pekan terakhir mengunggah video di media sosial yang menunjukkan bahwa, anggota Pasukan Harimau melakukan latihan militer termasuk terjun payung dari helikopter. 

Perwira Rusia muncul di salah satu video dan tampak memberikan pengarahan kepada pasukan terjun payung di dalam helikopter. 

Abdurrahman mengatakan, ada juga relawan dari Divisi 5 yang dilatih Rusia yaitu Brigade Baath. Brigade ini merupakan sayap bersenjata dariPpartai Baath yang berkuasa di bawah rezim Assad. 

Kemudian ada Brigade Quds Palestina, yang terdiri dari para pengungsi Palestina di Suriah. Mereka semua telah berjuang bersama militer Rusia dalam perang Suriah.

Ratusan pejuang dari Divisi 5 dan Brigade Quds telah mendaftar di pangkalan Hmeimeem Rusia di Suriah barat, dan sedang menunggu perintah.  

“Rusia sedang mencari pejuang berpengalaman. Mereka tidak ingin ada orang yang tidak dilatih oleh Rusia,” kata Abdurrahman. 

Pasukan Harimau mendapat pujian atas beberapa kemenangan pemerintah terbesar dalam konflik 11 tahun. Mereka terlibat dalam kampanye yang didukung Rusia selama berbulan-bulan ke kantong terakhir pemberontak, yang terletak di provinsi barat laut Idlib. 

Pada akhir Maret, pasukan terlatih Rusia yang dikenal sebagai milisi “Pemburu ISIS”, yang berjuang selama bertahun-tahun melawan ISIS. Mereka memasang iklan rekrutmen untuk pria dengan rentang usia 23 hingga 49 tahun. Sejauh ini, sekitar 100 pria telah mendaftarkan diri mereka di provinsi selatan Sweida.

Rayan Maarouf dari Suwayda24, sebuah kolektif aktivis yang meliput kegiatan ISIS di gurun Suriah, menambahkan, mereka dijanjikan pendapatan bulanan senilai 600 dolar AS.

Awal bulan ini, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, Amerika Serikat memiliki indikasi bahwa Grup Wagner mencoba merekrut pejuang, yang sebagian besar dari Timur Tengah. Mereka akan ditempatkan di wilayah Donbas, Ukraina timur. 

Namun Kirby mengatakan, belum ada informasi spesifik tentang jumlah pasukan yang direkrut. "Kami belum melihat sesuatu yang nyata dalam hal penguatan," ujar Kirby.

Sementara pada awal Maret, Kepala Komando Pusat Amerika Serikat, Frank McKenzie, mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa, ada kelompok yang kecil yang mencoba berjalan dari Suriah ke Ukraina. 

Pensiunan Jenderal Angkatan Darat Lebanon, Naji Malaeb, yang mengikuti perang di Suriah, mengatakan, sejauh ini tidak ada indikasi pejuang Suriah melakukan perjalanan ke Rusia. Tetapi hal ini bisa berubah saat perang berlanjut. “Ini semua tergantung pada apa yang direncanakan Rusia dalam waktu dekat,” kata Malaeb. 

Mantan legislator dan komandan sayap bersenjata Partai Baath yang berkuasa di Suriah, Muhannad Haj Ali, mengatakan, tidak ada warga Suriah yang pergi berperang di Ukraina. Dia yakin Rusia akan menang di Ukraina tanpa perlu bantuan warga Suriah. 

 

"Cara operasi berjalan adalah indikasi yang jelas bahwa Ukraina tidak akan menjadi Afghanistan dalam versi lain," kata Haj Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement