Rabu 20 Apr 2022 09:09 WIB

Demi Urai Kemacetan Mudik, ASN Pun Dipersilakan Menambah Cuti

ASN boleh menambah cuti sebelum maupun sesudah masa libur dan cuti bersama Idulfitri.

Red: Andri Saubani
 Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Foto:

Pekan lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah mengatakan, ada dua titik jalur yang perlu diantisipasi saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022, yakni dari Bekasi menuju Semarang dan penyeberangan Merak-Bakauheni. Untuk itu, Budi menegaskan Kemenhub terus berkoordinasi secara intensif dengan Korlantas Polri dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

“Koordinasi ini terkait dengan penyiapan skenario pengaturan rekayasa lalu lintas,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (14/3/2022). 

Menhub menjelaskan, sektor darat menjadi titik krusial dari penanganan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2022. Berdasarkan survei yang dilakukan Balitbanghub sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat menggunakan kendaraan pribadi mobil dan sepeda motor, maupun angkutan darat lainnya seperti bus serta angkutan penyebrangan. 

Budi memastikan sudah memberikan diskresi kepada Korlantas Polri untuk menetapkan skenario rekayasa lalu lintas. Beberapa di antaranya yaitu sistem satu arah, contra flow, ganjil-genap, dan sebagainya sesuai dengan kondisi kepadatan di lapangan. 

“Pengawasan dan pengendalian dilakukan dengan humanis dan persuasif karena sesuai arahan presiden kita tidak akan melakukan penyekatan dan putar balik,” tutur Budi. 

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pun telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas (Lalin) untuk mencegah kemacetan saat mudik Lebaran ldul Fitri Tahun 2022. Rekayasa lalin yang dilakukan berupa penerapan skema contra flow, satu arah (one way) maupun ganjil genap (gage).  

 

“Penerapan skema tersebut akan mulai diberlakukan tanggal 28 April 2022 mengingat hari terakhir masyarakat masuk kerja,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Santyabudi, di akun instagram Divisi Humas Polri, Ahad (17/4).

 

Jika skema tersebut masih kurang efektif, ujar dia, maka sistem one way akan diberlakukan dari arah Jakarta menuju Timur (Jawa Tengah). One way pun ujar dia, akan dilengkapi dengan sistem ganjil-genap untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan.  

“Dari jumlah kendaraan yang diprediksi akan mudik, one way akan kita lengkapi dengan ganjil-genap. Ini harus kami lakukan lagi,” ujar dia.

Karena itu, Firman mengimbau masyarakat agar mudik sesuai tanggal ganjil genap yang berlaku. Karena nantinya, akan ada petugas di lapangan yang akan mengarahkan masyarakat masuk ke gerbang tol di wilayah masing-masing. 

 

“Kami informasikan kepada masyarakat supaya masyarakat bisa menyiapkan diri sebelum berangkat kendaraan yang akan digunakan berplat nomor apa dan kapan bisa digunakan," tegas Firman.

 

 

 

photo
Potensi Masalah yang Bisa Ganggu Kelancaran Mudik - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement