REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Dua tempat pemesanan tiket kereta api (KA) mudik Lebaran dari Stasiun Tanjungkarang (Bandar Lampung) tujuan Kertapati (Palembang, Sumatra Selatan), habis terjual tanpa adanya antrean panjang. Hal ini menimbulkan kecurigaan calon penumpang, tiket tersebut berada di tangan calo.
Pemantauan Republika di loket pemesanan Jl Kotaraja, Bandar Lampung, Kamis (26/8), pihak perusahaan jasa pemesanan tiket KA telah memasang tanda pengumuman bahwa tiket H-7 dan H+7 Idul Fitri 2010 sudah habis terjual. Tiket KA yang dijual yakni KA Sriwijaya Limeks kelas eksekutif dan bisnis. Sedangkan tiket KA Rajabasa kelas ekonomi dibeli langsung saat berangkat.
Calon penumpang yang datang mengeluhkan dengan habisnya tiket KA pemesanan hingga H-15. Menurut Asep, pegawai RSUAM, dirinya hanya dapat tiket untuk keberangkatan malam takbiran. "Itu pun hanya tinggal beberapa tiket saja," kata bapak satu anak ini.
Calon penumpang yang datang di dua tempat pemesanan tiket KA di dekat Stasiun KA Tanjungkarang, Kamis, menyesalkan cepatnya habis tiket setiap tahun menjelang Lebaran. "Padahal, saya perhatikan tidak ada yang mengantre panjang seperti di Gambir, Jakarta," ujar Yudi, perantau asal Palembang tinggal di Lampung.
Yudi menduga tiket tersebut berada di tangan calo dan akan dijual kembali saat hari keberangkatan, khususnya mulai pada H-4 hingga malam takbiran. "Tiketnya sudah dicetak duluan ketika hari pertama puasa," ungkapnya.
Seperti biasanya, kata Yudi, kalau tidak Lebaran, calon penumpang memesan tiket dulu baru lembar tiketnya dicetak lewat printer dengan sistem online. "Saya perhatikan setiap tahun menjelang mudik, tiket sudah dicetak duluan," tambahnya.
Yuni, petugas loket pemesanan tiket KA di Jl Kotaraja, menyatakan tiket habis dipesan sejak pekan pertama puasa. Menurut dia, pemudik ada yang memesan datang langsung atau lewat telepon dulu baru datang dan membeli. "Orang sudah memesan saat puasa hari pertama, jadi wajar tiket habis," kilahnya.
Mengenai cetak tiket duluan, Yuni mengatakan pihaknya mengantisipasi membeludaknya calon penumpang sehingga menyulitkan petugas untuk melayani konsumen. "Setiap tahun seperti ini, tidak ada masalah," tuturnya.
Yuni mengatakan, bagi calon penumpang yang tidak kebagian tiket pesanan, masih tersedia tiket saat hari keberangkatan di loket resmi stasiun. Soal antrean di loket stasiun, ia menegaskan bukan urusan pihaknya.
Pihak stasiun Tanjungkarang telah mengantisipasi adanya calo tiket yang berada di sekitar stasiun. Menurut Muslim, petugas stasiun, pihaknya dengan tegas melarang calon penumpang membeli tiket lewat calo. "Kami tidak bertanggung jawab bila ada yang beli tiket lewat calo," tegasnya.
Harga tiket KA Limeks Sriwijaya kelas eksekutif sebelumnya Rp 110 ribu naik menjadi Rp 140 ribu dewasa/anak-anak. Sedangkan kelas bisnis dari Rp 60 ribu menjadi Rp 90 ribu per penumpang dewasa, dan Rp 80 ribu untuk anak-anak.