REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Puncak arus mudik Lebaran tahun 2010 dari dan ke Yogyakarta diprediksi akan terjadi pada H-2 atau tepatnya Rabu (8/9). Ribuan penumpang arus mudik dari berbagai daerah akan memadati terminal penumpang dan stasiun kereta api yang ada di Yogyakarta.
Kepala Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Pengelola Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY), Imanudin Aziz, mengatakan, Rabu malam nanti, TPY akan kebanjiran panumpang arus mudik dari Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia. Diprediksikan akan ada 28 ribu penumpang arus mudik yang datang ke Yogyakarta pada hari tersebut. Mereka diangkut oleh sedikitnya 1.106 armada bus.
"Kami prediksikan pada saat itu mudik dari Yogyakarta ke kota lain juga memasuki masa puncaknya. Sedikitnya akan ada 27 ribu penumpang yang meninggalkan kota Yogyakarta saat itu dengan 1.084 armada bus," ujar Imanudin, Selasa (7/9).
Menurut Imanudin, berdasarkan data di TPY sejak H-7 hingga H-3 Lebaran sudah ada 99.011 penumpang arus mudik yang datang ke Yogyakarta menggunakan 6.045 armada bus. Sedangkan keberangkatan penumpang arus mudik dari Yogyakarta ke kota lain sudah mencapai 93.005 penumpang menggunakan 5.758 armada bus. Sebagian besar penumpang mudik Lebaran yang datang ke Yogyakarta berasal dari Sumatra, Jakarta, dan Surabaya. Sedangkan penumpang yang mudik dari Yogyakarta sebagian besar menuju kota Surabaya dan Provinsi Jawa Barat.
Untuk mengantisipasi tindak kejahatan di terminal, pihaknya kata Imanudin, telah memasang tiga unit Closed-circuit television (CCTV) di kompleks TPY. Tiga CCTV itu pun dipasang di ruang tunggu penumpang, area kedatangan bus/penurunan penumpang, dan area keberangkatan bus. "CCTV ini tersambung dengan layar lebar yang ada di kantor sehingga kami bisa memantau selama 24 jam karena selalu dimonitor oleh operator," tandasnya.
Puncak arus mudik melalui armada kereta api (KA) di Yogyakarta juga akan terjadi pada H-2 Lebaran. Menurut Kepala Daerah Operasional (daop) VI PT KAI Yogyakarta, Noor Hamidi, meski puncak arus mudik tetapi ia tidak begitu khawatir dalam hal persiapan. Pasalnya, pada puncak mudik tersebut pihaknya hanya menerima penumpang yang turun dan tidak memberangkatkan penumpang dalam kapasitas banyak.
"Yang kami khawatirkan adalah pada arus balik Lebaran, karena kami yang menjadi ujung tombaknya," ungkap Hamidi. Meski begitu, sistem pengamanan tetap disiagakan dalam puncak arus mudik Lebaran itu.