REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Jumlah penumpang kereta api selama enam hari arus balik (sampai H+6) yang diberangkatkan dari stasiun di wilayah DAOP VI pada tahun ini meningkat sekitar 12,5 persen dibandingkan tahun lalu. Penumpang yang terbanyak dari kelas ekonomi.
Hal itu dikemukakan Kepala Humas PT KA Daop VI Eko Budiyanto pada wartawan di Posko Humas DAOP VI Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (18/9). Jumlah penumpang kereta api secara kumulatif (kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif) sejak arus balik (H+1 sampai H+6) atau tanggal 12-17 September sebanyak 101.940 orang, sedangkan pada waktu yang sama pada tahun lalu jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari DAOP VI sebanyak 90.620 orang. Sehingga ada kenaikan sebesar 12,5 persen, jelas dia.
Jumlah penumpang kereta api pada tahun ini terbanyak adalah penumpang kereta api kelas ekonomi sebanyak 62.361 orang (61,18 persen), selanjutnya diikuti penumpang kelas bisnis sebanyak 17.161 orang kemudian kelas ekonomi sebanyak 12.379 orang.
Menurut Eko, banyaknya jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi karena tiketnya sangat murah dibandingkan kendaraan umum lainnya. ''Tiket kereta api kelas ekonomi dari Jakarta-Yogyakarta atau sebaliknya hanya Rp 35.000, sedangkan tiket bus untuk kelas ekonomi pada hari biasa saja sudah Rp 105 ribu,''ungkap dia.
Sementara itu untuk tiket kereta api kelas bisnis Rp 120 ribu dan kelas eksekutif Rp 450 ribu. Karena itu penumpang kereta api kelas ekonomi meskipun yang berdiri (tidak dapat tempat duduk) sudah ditoleransi sebesar 50 persen dari penumpang yang duduk, tetap saja ada penumpang yang memaksakan naik tanpa membeli tiket. Sehingga jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi lebih dari yang terdata.
''Meskipun demikian, Alhamdulillah pada arus balik Lebaran tahun ini tidak ada penumpukan penumpang. Saat ini arus mudik maupun balik penumpang kereta api lancar, aman dan terkendali. Kalaupun ada keterlambatan dikarenakan naik turun penumpang, bukan terkait masalah teknis. Kami mengucapkan terima kasih kepada media massa karena perannya ikut menyebarluaskan informasi sehingga penyebaran penumpang kereta api merata, tidak terkonsentrasi pada hari puncak,''kata Eko.
Dikatakan Eko, semula puncak penumpang kereta api arus balik diprediksi tanggal 17 September (H+6), namun ternyata pada tanggal tersebut jumlah penumpang kereta api yang diberangkatkan dari stasiun wilayah DAOP VI sebanyak 15.828 orang, sedangkan jumlah penumpang yang terbanyak selama arus balik justru pada H+2 (13 September) yaitu sebanyak 18.978 orang. Sedangkan pada tahun lalu jumlah terbanyak penumpang kereta api pada arus balik pada H+5 yaitu sebanyak 17.710 orang.
Lebih lanjut dia mengatakan Posko Lebaran di wilayah DAOP VI sampai tanggal 21 September. Jumlah penumpang kereta api hingga saat ini sudah stabil. Kemungkinan jumlah semua penumpang kereta api secara kumulatif yang diberangkatkan dari wilayah DAOP VI sampai Senin (20 September) atau H+9 sekitar 15 ribu per hari.