REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin optimistis Defend ID dapat memperkuat perannya membangun kemandirian teknologi, industri pertahanan, dan sebagai penggerak utama berkembangnya ekosistem industri pertahanan dalam negeri. Hal ini disampaikan Bobby di sela-sela peluncuran Defend ID oleh Presiden Joko Widodo di Hanggar Kapal Selam PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4).
"Produk Alpalhankam tidak hanya harus memenuhi kebutuhan di dalam negeri dengan nilai TKDN bagus, tetapi holding juga ditargetkan bisa masuk dalam jajaran 50 terbaik perusahaan pertahanan global," ujar Bobby dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/4).
Dalam kesempatan tersebut, ucap Bobby, presiden juga meluncurkan Kapal Cepat Rudal (KCR 60M) yang digarap PT PAL Indonesia dan meresmikan Pabrik Elemented Detonator milik PT Dahana.
Bobby menyebut KCR tersebut merupakan proyek pengadaan dalam negeri yang dilakukan Kementrian Pertahanan. Bobby mengatakan, KCR 60m merupakan state of the art, yang mana proses rancang bangunnya dilakukan PT PAL Indonesia.
"Hingga kini Indonesia telah memiliki KCR 60m ini sejumlah empat unit dan telah menyandang gelar KRI, dan sedang dalam pembangunan sebanyak dua unit. Sedangkan Elemented Detonator merupakan bagian detonator (pemicu bahan peledak), terdiri atas material delay untuk mengatur waktu tunda, dan energetic materials sebagai isian utama," ungkap Bobby.
Bobby menyampaikan pabrik Elemented Detonator ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan enam penandatanganan kerja sama Defend ID dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan global strategic partnership Defend ID dengan mitra asing yang bersifat kontrak tahun jamak.
Pertama, ucap Bobby, penandatanganan kontrak kerjasama Radar GCI (Ground-controlled interception) antara PT Len Industri dan Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kemhan. Kedua, penandatanganan kerja sama PT Pindad dengan Baranahan Kemhan RI terkait produksi munisi kaliber kecil, kemudian yang ketiga, dengan penandatanganan kerja sama modernisasi 12 unit Pesawat C130 antara PT Dirgantara Indonesia dan Kemhan.
"Keempat, penandatanganan kerja sama peningkatan kemampuan dan modernisasi kapal perang TNI AL antara PT PAL Indonesia dan Kemhan," kata Bobby.
Selanjutnya, ungkap Bobby, penandatanganan global strategic partnership produksi bersama produk Armoured Amphibious Assault Vehicle antara PT Pindad dan FNSS Turki, dan terakhir, penandatanganan HoA (Head of Agreement) tentang teknologi elektronika pertahanan untuk pembentukan JV, global supply chain, dan industri radar nasional antara PT Len Industri dan Thales Perancis.