REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kasus Covid-19 di Kota Cirebon kini melandai. Meski demikian, Pemkot Cirebon mengantisipasi penyebaran Covid-19 setelah libur lebaran.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menjelaskan, landainya kasus Covid-19 di Kota Cirebon itu terlihat dari sejumlah indikator. Seperti, transmisi komunitas, positivity rate maupun bed occupancy rate (BOR).
"Tapi memang bisa terjadi lonjakan kalau mobilitas tinggi," kata Agus, akhir pekan kemarin.
Untuk itu, Agus menyatakan, pihaknya terus menggenjot program vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat. Di samping juga telah mempersiapkan rumah sakit untuk menangani pasien jika kasus positif meningkat.
"Kondisi terburuk dan kasus tertinggi pernah kita hadapi. Untuk itu, rumah sakit untuk penanganan kondisi itu disiapkan," katanya.
Agus mengakui, aktivitas mudik turut menggairahkan perekonomian, termasuk di Kota Cirebon. Namun, dia mengingatkan, masyarakat untuk disiplin menjaga protokol kesehatan (prokes).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan, tingkat imunitas masyarakat Indonesia kini sudah mencapai 99 persen. Angka ini bahkan lebih tinggi daripada Inggris yang tingkat imunitasnya 92 persen. Sehingga sekalipun kasus positif Covid-19 naik, dampaknya tidak parah.
"Masih naik, tapi tidak separah dulu. Karena tingkat kekebalan tinggi, jadi tidak mematikan," tutur Edy.
Namun, Edy juga mengingatkan, agar protokol kesehatan tetap dijaga, termasuk dengan tetap menggunakan masker. "Mudik ini Insya Allah aman, tapi masker wajib digunakan," tegasnya.
Di sisi lain, dalam rangka mudik lebaran 2022, Dinkes Kota Cirebon menyiagakan 261 petugas kesehatan. Mereka akan berjaga dalam tiga shift di empat posko kesehatan.
Sejumlah puskesmas juga akan tetap buka sekalipun libur lebaran. Terutama puskesmas yang ramai dikunjungi, seperti puskesmas yang berdekatan dengan posko mudik lebaran.
Tak hanya Kota Cirebon, antisipasi penyebaran Covid-19 pasca mudik juga dilakukan Pemkab Cirebon.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, telah meminta kepada para kepala Puskesmas se-Kabupaten Cirebon untuk bisa berkoordinasi dengan kepala desa di wilayah masing-masing. Hal itu untuk memantau kedatangan warga dari luar Cirebon saat arus mudik lebaran. "Apakah mereka sudah divaksin atau belum," kata dia.
Imron mengakui, tidak menyiapkan ruang isolasi khusus menjelang aksi mudik lebaran tahun ini. Dia menilai, ruangan di rumah sakit saat ini masih kosong.
"Namun kalau memang diperlukan, Pemkab Cirebon akan menyiapkan ruang isolasi khusus bagi para pemudik yang dinyatakan positif Covid-19," tandas Imron.