Senin 25 Apr 2022 04:30 WIB

Maksud 2 Kebahagiaan yang Diraih Orang Berpuasa Menurut Syekh Nawawi

Orang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan di dunia dan akhirat

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi orang berpuasa. Orang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan di dunia dan akhirat
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi orang berpuasa. Orang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan di dunia dan akhirat

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Umat Islam di seluruh dunia saat ini sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan. 

Saat menjalani ibadah puasa, umat Islam setidaknya akan merasakan dua kebahagiaan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tanqih al-Qaul al-Hatsits.

Baca Juga

Dalam kitab karangannya itu, Syekh Nawawi Al Bantani menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: 

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. “Bagi orang yang berpuasa, ada dua kebahagiaan yang dia rasakan kegembirannya. Pertama, kebahagiaan ketika berbuka puasa. Kedua, kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya.”

Syekh Nawawi tidak mengungkapan periwayat hadits tersebut. Namun, dia menjelaskan maksud sabda Rasulullah SAW itu. Menurut dia, orang yang berbuka puasa akan merasa gembira karena lapar dan hausnya telah hilang saat diperbolehkan berbuka.

“Pendapat lain mengatakan bahwa kegembiraan ketika berbuka puasa, karena berbuka puasa adalah bentuk kesempurnaan atas puasanya, akhir dari ibadahnya, dan bentuk keringanan dari Tuhan serta pertolongan untuk puasa selanjutnya,” jelas Syekh Nawawi.

Dalam kitabnya ini, Syekh Nawawi juga banyak mengungkapkan keutamaan puasa. Di antaranya, Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsi berikut ini:

كل حسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف إلا الصيام فإنه لي وأنا أجزي به

(Kullu hasanatin bi’asyri amtsaalihaa ilaa sab’u mi’ati dlu’fin illashshiyaama fainnahu lie wa anajziibih)

Artinya: “Setiap satu kebaikan itu pahalanya berlipat sepuluh kali kebaikan, sampai 700 kali lipat, kecuali puasa. Karena itu, sesungguhnya puasa itu untukkKu, dan Aku akan membalas dengannya.”

Menurut Syekh Nawawi, hadits Qudsi ini dijelaskan dalam kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al Ghazali. Nabi Muhammad SAW juga bersabda: 

الصيام  لي وأنا أجزي به  “Allah SWT berfirman, puasa itu untuk-Ku, dan aku akan membalas dengannya.” (HR Daruquthni dari Abu Umamah dengan sanad hasan).     

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement