REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas obat-obatan China memberikan persetujuan uji klinis terhadap vaksin COVID-19 khusus varian Omicron yang dikembangkan oleh Sinopharm. Uji klinis dilakukan terhadap orang usia 18 tahun ke atas.
Eksperimen vaksin inaktif ini, jika berhasil kemungkinan akan digunakan sebagai penguat ketiga atau keempat untuk orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap berusia 18 tahun ke atas, demikian China National Biotech Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm, Selasa (26/4/2022). Dalam pernyataan di laman resminya, vaksin tersebut juga telah diuji klinis di Hong Kong pada 13 April lalu.
CNBG merupakan pengembangan dua vaksin inaktif yang digunakan secara luas di China dan beberapa negara lain. Perusahaan tersebut memulai riset vaksin Omicron pada awal Desember lalu.
Dalam studi pendahuluan dan percobaan terhadap hewan menunjukkan vaksin baru tersebut mampu menetralkan antibodi dalam menghadapi Omicron dan varian COVID-19 lainnya.
Uji klinis akan dilakukan terhadap orang berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin dosis lengkap atau vaksin penguat.