Kamis 28 Apr 2022 16:17 WIB

Fauci Tekankan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

Meski belum berakhir, virus corona di Amerika Serikat di bawah kendali yang baik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang makan di meja restoran di blok jalan yang ditutup untuk lalu lintas kendaraan untuk memungkinkan jarak sosial dan makan di luar ruangan selama pandemi virus corona di wilayah Manhattan di New York City pada Ahad, 13 Desember 2020. Kepala Penasihat Medis untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci mengatakan pada Rabu (27/4/2022), bahwa virus corona berada di bawah kendali yang lebih baik di AS.
Foto: AP Photo/Ted Shaffrey
Orang-orang makan di meja restoran di blok jalan yang ditutup untuk lalu lintas kendaraan untuk memungkinkan jarak sosial dan makan di luar ruangan selama pandemi virus corona di wilayah Manhattan di New York City pada Ahad, 13 Desember 2020. Kepala Penasihat Medis untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci mengatakan pada Rabu (27/4/2022), bahwa virus corona berada di bawah kendali yang lebih baik di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Kepala Penasihat Medis untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci mengatakan pada Rabu (27/4/2022), bahwa virus corona berada di bawah kendali yang lebih baik di AS. Hanya saja, dia menekankan pandemi belum berakhir dan tantangannya adalah cara terus memperbaiki situasi.

"Kami berada di momen pandemi yang berbeda,” kata pakar penyakit menular terkemuka tersebut.

Baca Juga

Setelah gelombang musim dingin yang brutal di AS, negara itu sekarang telah melaporkan perlambatan penularan. Fauci menyatakan, AS mulai beralih ke fase yang lebih terkendali. “Itu tidak berarti pandemi sudah berakhir," katanya.

Fauci mengatakan AS tampaknya keluar dari "fase fulminan" pandemi, lonjakan varian besar yang paling buruk memicu ratusan ribu infeksi setiap hari, bersama dengan puluhan ribu rawat inap dan ribuan kematian. Kasus Covid-19 berada pada titik yang lebih rendah daripada beberapa bulan dan dua pertiga populasi AS divaksinasi. Hampir setengah dari kelompok yang membutuhkan dosis booster mendapatkan suntikan ekstra dan tersedia perawatan yang efektif.