Jumat 29 Apr 2022 05:50 WIB

Antisipasi Bencana, BNPB Buat Peta Rawan Bencana Jalur Mudik 2022

Peta rawan bencana BNPB mencakup wilayah Jawa, Sumatra dan Bali

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.391 bencana terjadi di seluruh wilayah Tanah Air mulai awal 2022 hingga Kamis (28/4/2022). Untuk mengantisipasi bencana terjadi saat mudik, BNPB telah membuat peta rawan bencana jalur mudik 2022 yang isinya di antaranya daerah raaan bencana.
Foto: istimewa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.391 bencana terjadi di seluruh wilayah Tanah Air mulai awal 2022 hingga Kamis (28/4/2022). Untuk mengantisipasi bencana terjadi saat mudik, BNPB telah membuat peta rawan bencana jalur mudik 2022 yang isinya di antaranya daerah raaan bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.391 bencana terjadi di seluruh wilayah Tanah Air mulai awal 2022 hingga Kamis (28/4/2022). Untuk mengantisipasi bencana terjadi saat mudik, BNPB telah membuat peta rawan bencana jalur mudik 2022 yang isinya di antaranya daerah raaan bencana.

"Menyikapi fenomena bencana, BNPB juga sudah melakukan langkah antisipasi, khususnya dalam rangka mendukung pelaksanaan mudik 2022 yang sudah dimulai dan sekarang sedang berlangsung antara lain kami membuat peta rawan bencana jalur mudik 2022," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Suharyanto saat pemaparan konferensi virtual BNPB, Kamis (28/4/2022) petang.

Ia mengklaim isi peta rawan bencana jalur mudik yang dibuat BNPB relatif lengkap yaitu mencakup wilayah Jawa, Bali, dan Sumatra. Ia menyontohkan peta rawan bencana di Sumatra ada di sebelah selatan karena banyak daerah berbukit, khususnya pegunungan Bukit Barisan dari mulai Aceh, Sumatra Utara bagian selatan, sampai Sumatra Selatan bagian selatan yang merupakan daerah rawan bencana longsor.

Kemudian, daerah Sumatra bagian timur yang warnanya biru adalah daerah rawan banjir. Kemudian ia menyebutkan di daerah Jawa dan Bali, khususnya Jawa bagian selatan relatif banyak daerah yang rawan longsor dan cuaca ekstrem.

Sementara itu, pihaknya telah memberikan peringatan di peta mudik bahwa di wilayah Jawa bagian utara masih ada beberapa daerah yang rawan banjir. Terkait daerah rawan ini, dia melanjutkan, BNPB mengambil langkah di sepanjang jalur mudik di pos-pos yang ada daerah banjir atau tanah longsor maka BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan relawan dikerahkan untuk mengantisipasi dan membantu para pemudik apabila saat mudik tiba-tiba terjadi bencana. 

"BNPB juga berusaha tetap menegakkan protokol kesehatan (prokes) karena BNPB. Terkait dengan prokes, karena BNPB masih unsur satuan tugas nasional penanggulangan Covid-19," katanya.

Jadi, dia melanjutkan, di pos pelayanan mudik ada juga pos yang didirikan BNPB yang membagikan masker, membagikan penyanitasi tangan (hand sanitizer), sabun cuci tangan, dan juga membantu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan dosis penguat (booster). Diharapkan dengan upaya-upaya ini, para pemudik bisa melaksanakan mudik dengan aman, tertib, dan lancar.

Tak hanya itu, Suharyanto menyebutkan BNPB juga mengeluarkan tips aman berkendaraan. Ia menyebutkan ada 13 poin disebutkan dalam tips tersebut. Diharapkan tips ini jadi panduan bagi para pengemudi, termasuk yang tidak membawa sopir dan terpaksa mengemudikan kendaraannya sendiri supaya mematuhi tips aman berkendara. 

"Insya Allah selamat sampai tujuan mudik," ujarnya.

Terkait dengan peta mudik dan informasi tambahan aman berkendara ini, Suharyanto mengatakan masyarakat bisa mengunduhnya di Google Play store yaitu inaRISK. 

"Masyarakat juga bisa melihatnya di Google Map untuk mengetahui peta-peta mudik yang terkait dengan bencana alam," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement