REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Hampir setengah dari populasi pusat keuangan China, Shanghai, atau 12,38 juta penduduk sekarang berada di daerah berisiko rendah, Jumat (29/4/2022). Penyebaran virus yang menurun membuat warga dapat meninggalkan rumah dan dapat melakukan aktivitas ringan di luar ruangan.
Pemerintah Shanghai membuat seluruh kota terkunci pada awal bulan. Dengan hati-hati beberapa pembatasan pada area perumahan yang telah dua minggu tanpa kasus positif mulai dicabut.
Kota mengklasifikasikan setiap unit rumah menurut tiga tingkat risiko, menunjuk mereka yang tidak memiliki kasus positif Covid-19 selama 14 hari sebagai "zona pencegahan". Level ini memungkinkan penduduk keluar untuk kegiatan yang sesuai.
Sedangkan sebanyak 5,93 juta penduduk berisiko menengah lainnya sekarang diizinkan untuk meninggalkan apartemen tetapi masih terbatas pada lingkungannya saja. Jumlah orang yang tinggal di "zona tertutup dan terkendali" berisiko tinggi pada Kamis (28/4/2022), adalah 5,27 juta, turun 6,6 juta sejak penyesuaian ulang terakhir pada 20 April. Mereka ini dikenai tindakan penguncian paling ketat untuk menahan laju penyebaran infeksi lebih luas.
"Jumlah orang di zona tertutup dan terkendali jelas turun," kata wakil direktur komisi kesehatan Shanghai Zhao Dandan.
Pemerintah mengatakan 52 orang meninggal karena Covid-19 pada 28 April, naik dari 47 orang sehari sebelumnya. Usia rata-rata mereka adalah 84 tahun.
Kota ini melaporkan 9.545 kasus tanpa gejala baru pada Kamis, naik dari 9.330 sehari sebelumnya. Kasus bergejala juga melonjak menjadi 5.487, dari 1.292 pada hari sebelumnya.