REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Pelabuhan Merak dapat menerapkan sistem first in first out. Hal tersebut menurutnya perlu dilakukan untuk mencegah kepadatan kendaraan yang masuk ke kapal di Pelabuhan Merak saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022.
"Penerapan first in first out artinya, kendaraan yang telah memiliki tiket dengan jadwal keberangkatan lebih awal adalah yang lebih dulu masuk ke kapal," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (29/4/2022).
Budi menjelaskan kepadatan yang sempat terjadi di Pelabuhan Merak pada 25 April 2022 disebabkan karena adanya kendaraan yang sudah berada di area parkir pelabuhan. Padahal, kata dia, jadwal keberangkatan kapal masih lama.
"Kemarin terjadi perebutan dulu-duluan masuk ke kapal, tidak sesuai jadwal yang ada. Sehingga orang yang harusnya jadwalnya sudah berangkat malah tidak bisa masuk kapal," tutur Budi.
Untuk itu, Budi mengimbau masyarakat untuk datang ke pelabuhan menyesuaikan dengan keberangkatan kapal. Dia menegaskan juga sudah memberikan catatan kepada Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub dan Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry untuk melakukan perbaikan berkaitan dengan tata kelolanya agar kedepannya dapat berjalan lebih baik.
Budi mengaku juga sudah meminta penambahan dermaga untuk mengurai kepadatan. "Untuk truk-truk bisa diarahkan ke dermaga Pelindo (Indah Kiat). Kapal yang digunakan adalah kapal besar jadi sekali jalan bisa menampung sekitar 200 kendaraan," ungkap Budi.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan akan melakukan penambahan dua dermaga yaitu Dermaga Pelindo (Indah Kiat) dan Dermaga BJB. Penggunaan dua dermaga tersebut diharapkan akan memecah kepadatan di pelabuhan.
Setiyadi memastikan telah disiapkan tambahan tiga kapal yaitu dua kapal roro dan satu kapal laut. "Untuk kapal laut (Atosim) akan bersandar di dermaga Pelindo (Indah Kiat) dengan rute Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Panjang, Lampung," jelas Setiyadi.