Jumat 29 Apr 2022 22:03 WIB

Harga Minyak Goreng Kemasan Naik, Konsumen Batal Belanja

Kenaikan harga menyebabkan penjualan minyak goreng kemasan jadi menurun.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang bahan pokok menata minyak goreng kemasan yang dijualnya di pasar (ilustrasi). Harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kenaikan.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.
Pedagang bahan pokok menata minyak goreng kemasan yang dijualnya di pasar (ilustrasi). Harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kenaikan. Hal itu menyebabkan penjualan pedagang menjadi menurun.

Salah seorang pemilik toko kelontong di Pasar Baru Indramayu, Hilya, menyebutkan, harga minyak goreng kemasan ukuran dua liter saat ini mencapai Rp 50 ribu. Sebelumnya, harga minyak goreng kemasan tersebut hanya Rp 48 ribu.

Baca Juga

"Harga naik sejak pertengahan Ramadhan, sampai sekarang belum turun lagi," kata Hilya saat ditemui Republika di toko miliknya, Jumat (29/4/2022).

Hilya mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga tersebut. Namun yang pasti, kondisi itu menyebabkan penjualan minyak goreng kemasannya jadi menurun.

Sebelumnya, Hilya bisa menjual minyak goreng kemasan dua liter rata-rata satu kardus per hari. Namun sejak harganya naik, minyak goreng yang terjual kurang dari satu kardus.

"Konsumen membatalkan pembeliannya saat tahu harganya naik," keluh Hilya.

Sedangkan untuk minyak goreng curah, lanjut Hilya, harganya saat ini masih tetap. Yakni, Rp 20 ribu per kilogram. Untuk penjualan minyak goreng curah, Hilya menyatakan, hingga kini masih stabil. Setiap hari, penjualannya rata-rata 20 kilogram.

"Itu yang beli sudah langganan, mereka pedagang (makanan)," ungkap Hilya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement