Sabtu 30 Apr 2022 15:25 WIB

Lebih 50 Orang Jamaah Shalat Jumat Tewas Dalam Ledakan di Masjid Kabul

Serangan ini terjadi saat muslim sunni sedang zikir usai shalat Jumat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Korban tewas (ilustrasi). 50 orang lebih jamaah shalat Jumat tewas usai ledakan keras mengguncang Masjid Khalifa Sahib yang terletak di barat Kabul, Afghanistan, pada Jumat (29/4/2022) lalu.
Foto: www.metro.co.uk
Korban tewas (ilustrasi). 50 orang lebih jamaah shalat Jumat tewas usai ledakan keras mengguncang Masjid Khalifa Sahib yang terletak di barat Kabul, Afghanistan, pada Jumat (29/4/2022) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemimpin masjid di Kabul, Afghanistan, mengatakan ledakan keras usai shalat Jumat (29/4/2022) kemarin menewaskan 50 orang lebih. Ledakan ini merupakan serangkaian serangan pada warga sipil Afghanistan selama bulan suci Ramadhan.

Deputi juru bicara kementerian dalam negeri pemerintah Taliban Besmullah Habib mengatakan ledakan mengguncang Masjid Khalifa Sahib yang terletak di barat Kabul. Ia mengatakan jumlah korban tewas yang sudah dikonfirmasi sebanyak 10 orang.

Baca Juga

Serangan ini terjadi saat muslim sunni sedang zikir usai shalat Jumat. Pemimpin masjid Sayed Fazil Agha mengatakan pelaku bom bunuh diri bergabung dengan jemaah untuk berpura-pura melakukan zikir.

"Asap hitam membumbung dan menyebar ke mana-mana, jenazah di mana-mana, saya sendiri selamat tapi kehilangan orang yang saya cintai," katanya. Keponakannya salah satu korban tewas dalam serangan ini.

Seorang warga Mohammad Sabir mengatakan ia melihat sejumlah orang dimasukan ke dalam mobil ambulan. "Ledakan sangat keras, saya pikir gendang telinga saya rusak," katanya.

Seorang sumber di bidang kesehatan mengatakan sejauh ini rumah sakit telah menerima 66 jenazah dan 79 korban luka. Amerika Serikat (AS) dan misi PBB di Afghanistan mengecam serangan tersebut.

Dalam pernyataannya mereka mengatakan serangan ini bagian dari meningkatnya kekerasan terhadap masyarakat minoritas  yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Mereka menambahkan dua orang staf PBB dan keluarga mereka berada di dalam masjid saat serangan terjadi.  

"Tidak ada kata-kata yang cukup kuat untuk mengecam aksi terhina ini," kata deputi Sekretaris Jenderal Perwakilan Khusus PBB untuk Afghanistan Mette Knudsen.

Rumah Sakit Darurat di pusat kota Kabul mengatakan mereka mengobati 21 pasien dan menerima dua jenazah. Seorang pegawai di rumah sakit lain mengatakan tempatnya bekerja menerima 49 pasien dan lima jenazah.

Sumber itu menambahkan sebanyak 10 orang yang terluka dalam kondisi kritik. Sementara lebih dari 20 orang masuk ke unit luka bakar.

Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan tersebut. Ia menegaskan pelakunya akan ditemukan dihukum. Masih belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement