Selasa 10 May 2022 06:44 WIB

Mentan Pastikan Wabah PMK Ternak tak Menular ke Manusia

Syahrul meminta agar tidak ada kekhawatiran yang berlebihan di tengah masyarakat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ilham Tirta
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL).
Foto: Kementan RI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Jawa Timur (Jatim) berupaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan (PMK). Hal ini menyusul adanya hewan ternak yang terjangkit penyakit PMK di sejumlah daerah Jatim.

Meski memiliki tingkat penyebaran yang cepat pada hewan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan, penyakit ini tidak menular ke manusia. Untuk itu, selain melakukan sejumlah strategi untuk menekan penyebarannya ke ternak, Syahrul meminta agar jangan ada kekhawatiran dan kepanikan yang berlebih di tengah masyarakat.

Baca Juga

“Kita harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia, dan pernyataan ini diperkuat oleh Menteri Kesehatan rapat terbatas bersama Presiden tadi dan ini menjadi hal yang sangat penting,” kata Syahrul dalam pernyataan resminya, Selasa (10/5/2022).

Selain mendukung penuh upaya pemberantasan dengan menugaskan tim untuk mengecek kondisi lapangan, SYL juga mengatakan, pihaknya melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya tengah melakukan penelitian lanjutan untuk memastikan tingkat dan jenis serotype PMK yang teridentifikasi di sejumlah daerah di Jatim ini.

“PMK ini masih dalam penelitian lab veteriner kita di Surabaya secara maksimal, sehingga kita bisa identifikasi ini pada level berapa, jenisnya seperti apa, kita harap hari ini atau besok akan keluar hasilnya,” kata dia.

Syahrul merinci, dengan hasil laboratorium tersebut, pemerintah akan lebih mudah menentukan vaksin yang tepat. Ia berharap penentuan vaksin dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam negeri. Dengan ini, ia memastikan penanggulangan PMK dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Senada dengan Syahrul, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta agar media membantu upaya pemerintah mengedukasi masyarakat terkait PMK. Hal ini agar tidak ada kekhawatiran berlebih yang akan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat terkait penyakit ini.

“Pak Mentan dan Pak Menkes bilang tidak menular ke manusia, saya seringkali bilang, pendekatan pentahelix, maka media dan pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, dan private sector tolong bantu disampaikan bahwa PMK tidak menular ke manusia” kata dia.

Khofifah menyebut, pihaknya bersama dengan Kementan akan melakukan sejumlah langkah komprehensif untuk memastikan penyebaran PMK tidak meluas di Jatim. Pemerintah menerapkan isolasi berbasis kandang dan menggandeng banyak pihak lainnya, agar bantuan obat-obatan yang diberikan Kementan dapat tersalurkan secara maksimal.

“Isolasinya berbasis kandang, karantina berbasis kandang, jadi yang sudah ada symptomatic gejalanya jangan dibawa keluar kandang, kita koordinasikan dengan Pak Mentan supaya ketersediaan obat-obatan, analgesik, antibiotik, dan vitamin tercukupi, saya minta ke ikatan alumni FKH Unair turunkan tim lebih banyak supaya penyuntikan lebih masif,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement