REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, sejauh ini baru 21 kasus diduga hepatitis akut misterius di Jakarta. Namun, kata dia, ada sekitar 24 kategori hepatitis umum biasa lainnya dan belum diduga hepatitis akut.
“Belum, 24 itu masih dalam proses penyidikan,” kata Riza kepada awak media di Balai Kota DKI, kemarin malam.
Dia menambahkan, pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan epidemiologi terhadap dugaan kasus hepatitis A hingga E. Dia meminta masyarakat menunggu pengumuman lebih lanjut, mengingat kasus tersebut masuk klasifikasi //pending//.
“Kita minta warga berhati-hati. Dua tahun kita lalui pandemi dan sekarang kita menghadapi hepatitis akut yang penyebabnya masih misterius ya,” jelasnya.
Dia menyebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan terus melakukan sosialisasi dan berbagai pencegahan. Menurutnya, sejauh ini sudah disampaikan agar sekolah-sekolah di Jakarta memastikan tenaga didiknya ikut melakukan monitoring dan pengendalian.
“Termasuk juga di sekolah-sekolah yang berpotensi, kami juga sudah menyampaikan kepada tenaga pendidikan di seluruh Jakarta untuk memastikan melaksanakan prokes dengan terus melakukan pengawasan monitoring pencegahan dan pengendalian,” tuturnya.
Sebelumnya, dia menyebut, sejauh ini sudah ada 21 kasus dugaan kasus hepatitis akut misterius di DKI Jakarta. Namun demikian, kata dia, pihak Pemprov DKI masih mendalami kasus tersebut secara epidemiologi.
“Iya yang 21 itu di Jakarta semua. Termasuk yang korban meninggal sudah tiga. Kita berharap yang meninggal tidak bertambah lagi,” kata Riza kepada awak media di Balai Kota, Rabu (11/5/2022).