Senin 16 May 2022 22:49 WIB

Dubes RI di UEA Sambut Peresmian Kantor BSI 

Dubes RI di UEA menilai kehadiran BSI jadi langkah tepat untuk Go Global

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Babak Baru BSI Go Global. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi disaksikan CEO Dubai International Financial Centre (DIFC) Arif Amiri (tampak monitor), memberikan sambutan pada saat grand launching kantor representatif BSI di Dubai, Uni Emirat Arab pada Jumat (13/5). Keberadaan jaringan bisnis di luar negeri memungkinkan BSI berinteraksi secara langsung dengan komponen penting industri perbankan global. DIFC sendiri merupakan pusat keuangan terkemuka di Timur Tengah, Afrika, dan Wilayah Asia Selatan (MEASA) dengan cakupan total 72 negara yang kurang lebih memiliki total populasi 3 miliar penduduk dengan nominal PDB US$7,7 triliun.
Foto: Bank Syariah Indonesia
Babak Baru BSI Go Global. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi disaksikan CEO Dubai International Financial Centre (DIFC) Arif Amiri (tampak monitor), memberikan sambutan pada saat grand launching kantor representatif BSI di Dubai, Uni Emirat Arab pada Jumat (13/5). Keberadaan jaringan bisnis di luar negeri memungkinkan BSI berinteraksi secara langsung dengan komponen penting industri perbankan global. DIFC sendiri merupakan pusat keuangan terkemuka di Timur Tengah, Afrika, dan Wilayah Asia Selatan (MEASA) dengan cakupan total 72 negara yang kurang lebih memiliki total populasi 3 miliar penduduk dengan nominal PDB US$7,7 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peresmian Kantor Perwakilan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Dubai International Financial Center (DIFC) Uni Emirat Arab (UEA) menandai babak baru sejarah sektor keuangan Indonesia. Duta Besar RI untuk UEA, Husin Bagis, menyampaikan, kehadiran BSI di DIFC Dubai merupakan langkah tepat bagi BSI untuk go global karena Dubai telah menjadi hub sektor keuangan dunia.

"Kami berharap kehadiran BSI semakin memperkuat kerja sama bilateral kedua negara, khususnya di lanskap sektor keuangan," ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sudah selayaknya memiliki performa keuangan syariah yang kuat. Adanya BSI diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk melakukan bisnis dengan pihak Indonesia dan menjadi daya ungkit untuk membangun ekosistem perbankan syariah Indonesia yang lebih baik.

Sebagaimana diketahui, BSI dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat dan mengembangkan ekosistem ekonomi syariah dan industri halal Indonesia. BSI didorong bekerja sama dengan berbagai institusi syariah lain, baik korporasi, perbankan, ritel, UMKM, bahkan organisasi kemasyarakatan.

"Untuk itu kita berharap adanya Kantor Perwakilan BSI di Dubai ini dapat memperluas kerjasama dengan entitas di PEA, dan bahkan dengan mitra lebih luas di wilayah Timur Tengah ke depannya," tambah Husin.

Peresmian Kantor Perwakilan BSI di DIFC Dubai ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa Indonesia, yang saat ini sedang menjabat sebagai Presiden G20, terus menunjukkan kinerja keuangan dan perbankan yang baik. Ini merupakan media untuk menyampaikan komitmen untuk pemulihan ekonomi melalui berbagai sektor, khususnya sektor keuangan syariah. 

Saat ini Indonesia dan UEA menikmati hubungan bilateral yang sangat hangat dan kuat di berbagai sektor, termasuk hubungan yang baik antara para pemimpin kedua negara. Dalam hal kerja sama investasi, UEA telah menyepakati komitmen investasi yang signifikan untuk Indonesia sebesar total 42,7 miliar dolar AS.

Komitmen tersebut tersebar di berbagai sektor, antara lain sektor infrastruktur, minyak dan gas, energi terbarukan, kesehatan, teknologi digital, industri pertahanan dan pengembangan pertanian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement