Jumat 20 May 2022 11:13 WIB

Sekda: Semangat Boedi Oetomo Mencegah Perpecahan Bangsa

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-144 hendaknya tidak seremonial saja.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pengunjung mengamati diorama ruang belajar STOVIA di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Kamis (20/5/2021), saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-113.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati diorama ruang belajar STOVIA di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Kamis (20/5/2021), saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-113.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, SF Hariyanto mengatakan, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk konteks kehidupan berbangsa saat ini. Terlebih, Provinsi Riau masih menghadapi pandemi Covid-19 dan mencoba bangkit lagi.

"Di tengah krisis pandemi Covid-19 dan konflik Ukraina-Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil. Sehingga kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa," kata Hariyanto saat upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-114 di halaman kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Jumat (20/5/2022).

Dia mengatakan, pada 20 Mei 1948, Presiden Sukarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Pada masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa.

Semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo, kata Hariyanto, diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa. "Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan," katanya.

Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional, yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. Hariyanto mengatakan, peringatan Harkitnas pada 2022 hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai seremonial saja.

"Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional dengan berharap terjadinya peningkata capaian ekonomi di daerah ini," kata Hariyanto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement