Jumat 20 May 2022 14:12 WIB

Resmikan Uji Coba Kendaraan Listrik Otonom Pertama, Menhub: Perlu Libatkan Swasta

Kerjasama yang baik ini perlu dikembangkan di tempat lain

Tampak Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi ketika meresmikan penggunaan Kendaraan listrik otonomous, Navya Arma  di QBig BSD City, Jumat (20/5/2022)
Foto: istimewa
Tampak Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi ketika meresmikan penggunaan Kendaraan listrik otonomous, Navya Arma di QBig BSD City, Jumat (20/5/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, BSD City--Penggunaan teknologi digital kini telah meluas di segala aspek kehidupan modern.  Penerapan teknologi digital ini diupayakan oleh berbagai pihak termasuk sektor swasta untuk meningkatkan kualitas hidup sehingga ke depannya dapat meningkatkan ekonomi dan sosial masyarakat.

Salah satu agenda negara-negara maju dalam mewujudkan kota pintar berenergi hijau adalah pengoperasian autonomous electric vehicles atau kendaraan listrik tanpa awak. Hal itu dilakukan Sinar Mas Land yang mentransformasi BSD City sebagai integrated smart digital city pun menghadirkan inovasi ini dengan Mitsubishi Corporation. Kendaraan listrik otonom ini berasal dari Prancis dengan merek dagang Navya varian Arma akan beroperasi di dua titik lokasi yakni QBig BSD City dan Kawasan BSD Green Office Park. 

Baca Juga

Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi menyampaikan rasa bangganya ketika meresmikan penggunaan kendaraan listrik otonom tersebut Jumat (20/5/2022). Menurutnya, perkembangan dunia otomotif sangat cepat dan perlu keterlibatan swasta guna mendukung pendanaan. Ini kerjasama yang baik dan bisa dilakukan ditempat lain. Meski banyak tantangan dan cobaan tapi harus tetap dilakukan.  "Pembangunan Indonesia harus melibatkan swasta, berbasis yang ada, ini langkah besar yang perlu didukung," kata budi.

Menurutnya sistem autonomous vehicle pada kendaraan listrik  sebuah keniscayaan dan akan diwujudkan di Ibu Kota Negara Baru (IKN) yang disebut sebagai sistem transportasi cerdas. Ini menjadi bagian dari smart city. Konsep ini sedang dimatangkan dan 2024 akan kelihatan di lapangan.  Karena itu perlu keterlibatan swasta karena itu perlu didukung. Pihaknya akan melibatkan potensi dalam negeri agar cepat terwujud. "Kita lihat pelajaran yang ada disini sebagai masukan," katanya.

Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja menambahkan, hadirnya transportasi otonom elektrik tersebut diharapkan dapat kian  memudahkan mobilitas masyarakat di BSD untuk mencoba mobilitas yang beda. " Saat ini percobaan jarak pendek, tapi sudah 8 bulan uji coba dan kami akan teruskan transportasi solusi seperti on demand bus," katanya.

Melalui fasilitas transit penumpang  di terminal Ciasuk, pihaknya akan mengembangkan transportasi di wilayah ini. Untuk sementara dua unit di sekitar QBig dan dilanjutkan ke Cisauk. Saat turun dari kereta mereka sudah bisa booking sesuai permintaan. "Jadi ini menjadi mobility solutions, angkutan publik dalam kawasan," katanya.

Perusahaan Jepang seperti Mitsubishi juga dilibatkan guna menfasilitasi dan meyakinkan perusahaan Jepang lain untuk menawarkan konsep di Indonesia. Saol investasi nvestasi belum dihitung, " kata Michael.

Chief Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap mengatakan, untuk menjadi kota pintar yang terdepan, pihaknya menyiapkan BSD City untuk tanggap terhadap beragam alternatif solusi kehidupan masyarakat di masa depan. Ini membuat riset  menjadi salah satu agenda penting dalam transformasi BSD City sebagai integrated smart digital city. Keberadaan BSD City sebagai testbed untuk kendaraan listrik tanpa awak juga mewujudnyatakan kesiapan kota mandiri ini untuk futuristic and green mobility.

Navya Arma memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam. Kendaraan listrik itu berdimensi 4,7 m x 2,1 m dengan kapasitas penumpang 15 orang, dengan formasi 11 duduk dan 4 berdiri. Arma dilengkapi dengan beragam sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System), sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis, kemudian akan diproses oleh komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tertanam di dalam mobil.

Transportasi listrik tanpa awak ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, hingga dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement