Sabtu 21 May 2022 06:56 WIB

Cincin Emas Berusia 3.000 Tahun Kembali ke Yunani

Cincin itu sebelumnya telah diwariskan oleh ahli biofisika Hungaria.

Rep: Dwina Agustin /ap/ Red: Muhammad Fakhruddin
Cincin Emas Berusia 3.000 Tahun Kembali ke Yunani (ilustrasi).
Foto: greecepictures.org
Cincin Emas Berusia 3.000 Tahun Kembali ke Yunani (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,ATHENA -- Sebuah cincin emas berusia lebih dari 3.000 tahun telah berkelana jauh dan akhirnya kembali ke rumahnya. Benda ini dicuri dari sebuah pulau Aegea dalam Perang Dunia II, melintasi Atlantik, dibeli oleh seorang ilmuwan Hungaria pemenang Hadiah Nobel dan berakhir di museum Swedia telah menemukan jalan kembali ke Yunani.

Pengembalian benda bersejarah ini merupakan tindakan terbaru dari serangkaian desakan oleh otoritas Yunani yang mencari pengembalian karya yang dijarah dari negara kaya barang antik itu. Kementerian Kebudayaan Yunani mengatakan pada Jumat(20/5), bahwa karya emas era Mycenaean dari Rhodes, dihiasi dengan dua sphinx yang menghadap, dengan sukarela dikembalikan oleh pejabat Swedia. Pihak dari Swedia memberikan bantuan penuh untuk mendokumentasikan artefak dan asalnya.

Baca Juga

Pakar Yunani mengkonfirmasi identifikasi potongan itu kemudian diserahkan di Stockholm oleh direktur eksekutif Yayasan Nobel Vidar Helgesen. Cincin itu sebelumnya telah diwariskan oleh ahli biofisika Hungaria. Yayasan yang mempersembahkan penghargaan tahunan untuk pencapaian luar biasa di beberapa bidang telah memberikannya kepada Museum Barang Antik Mediterania dan Timur Dekat di Stockholm.

Menteri Kebudayaan Yunani Lina Mendoni berterima kasih kepada Yayasan Nobel dan pihak berwenang Swedia atas pemulangan tersebut. "Hal itu menunjukkan rasa hormat mereka terhadap Yunani modern dan upaya terus-menerus kami untuk memerangi perdagangan ilegal barang-barang budaya," katanya. 

Cincin yang akan menjadi simbol status untuk bangsawan lokal di milenium ke-3 SM ini ditemukan pada 1927 oleh arkeolog Italia di kuburan Mycenaean dekat kota kuno Ialysos di Rhodes. Pulau Aegean tenggara milik Italia sampai dimasukkan di Yunani setelah Perang Dunia II.

Kementerian Kebudayaan dan Olahraga mengatakan cincin itu dicuri dari sebuah museum di Rhodes selama perang bersama ratusan perhiasan dan koin lainnya yang masih hilang. Kemudian benda tersebut muncul di Amerika Serikat.

Cincin ini berada di AS selama 1950-an atau 1960-an oleh Georg von Bekssy, seorang ahli biofisika dan kolektor seni yang koleksinya disumbangkan ke Yayasan Nobel setelah kematiannya pada 1972. Dari tempat itu beberapa benda didistribusikan ke beberapa museum.

Helgesen dari Yayasan Nobel mengatakan tidak ada keraguan asal cincin itu berasal. "Bagi kami, sudah jelas bahwa cincin itu harus dikembalikan. Artefak ini memiliki nilai budaya-historis yang sangat besar bagi Yunani," ujarnya. 

Museum Stockholm awalnya mengidentifikasi cincin dari Ialysos pada 1975 dan menghubungi pihak berwenang Yunani. "Namun itu tetap di Stockholm karena alasan yang tidak jelas dari arsip yang ada," kata pernyataan Jumat. 

Karya seni itu sekarang akan dipajang di museum di Rhodes. 

Sumber: https://apnews.com/article/politics-travel-greece-museums-5e81f76d35ee07822f1de383f86448c2

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement