Senin 23 May 2022 08:55 WIB

Prancis: Proses Keanggotaan Ukraina di Uni Eropa Bisa 15-20 Tahun

Zelensky mengatakan Ukraina perlu menjadi kandidat penuh untuk bergabung Uni Eropa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Bendera nasional Ukraina melambai di atas pusat Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, Rabu, 16 Februari 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, negaranya perlu menjadi kandidat penuh untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Foto: AP/Mstyslav Chernov
Bendera nasional Ukraina melambai di atas pusat Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, Rabu, 16 Februari 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, negaranya perlu menjadi kandidat penuh untuk bergabung dengan Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Menteri Prancis untuk Urusan Eropa Clement Beaune mengatakan, proses keanggotaan Ukraina di Uni Eropa bisa memakan waktu cukup lama. Dia memperkirakan, hal itu bisa berlangsung antara 15 hingga 20 tahun.

“Kita harus jujur. Jika Anda mengatakan Ukraina akan bergabung dengan Uni Eropa dalam enam bulan atau satu-dua tahun, Anda berbohong. Mungkin dalam 15 atau 20 tahun, dibutuhkan waktu yang lama,” kata Beaune kepada Radio J, Ahad (22/5/2022).

Baca Juga

Pada Sabtu (21/5/2022) lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, negaranya perlu menjadi kandidat penuh untuk bergabung dengan Uni Eropa. Ia mengisyaratkan menolak usulan Prancis agar Ukraina mendaftar ke “komunitas politik Eropa” yang lebih luas.

“Kami tidak memerlukan alternatif apa pun selain permohonan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa, kami tidak membutuhkan kompromi itu,” kata Zelensky dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Portugal Antonio Costa di Kiev.

Bulan lalu, Zelensky telah secara resmi menyerahkan kuesioner lengkap tentang keanggotaan di Uni Eropa kepada Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Ukraina Matti Maasikas. Kala itu, Zelensky mengatakan, Ukraina bisa memperoleh status kandidat dalam beberapa pekan mendatang.  

“Hari ini adalah salah satu tahapan bagi negara kami untuk bergabung dengan Uni Eropa, aspirasi yang diusahakan dan diperjuangkan rakyat kami,” kata Zelensky pada 18 April lalu.

Zelensky yakin, Ukraina akan mendapatkan dukungan dan menjadi kandidat untuk aksesi. “Setelah itu, berikutnya, tahap final akan dimulai. Kami yakin prosedur ini bakal berlangsung dalam beberapa pekan mendatang dan itu akan positif bagi sejarah rakyat kami, mengingat harga yang harus dibayar di jalan menuju kemerdekaan serta demokrasi,” ucapnya.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyerahkan kuesioner keanggotaan Uni Eropa kepada Zelensky saat dia berkunjung ke Kiev pada 8 April lalu. Von der Leyen menekankan, Ukraina termasuk dalam keluarga Eropa. “Hari ini Ukraina mengambil langkah penting lainnya menuju keanggotaan Uni Eropa. Kami akan mempercepat proses ini sebanyak yang kami bisa, sambil memastikan bahwa semua persyaratan dihormati,” ujar von der Leyen kala itu.

Pada 28 Februari lalu, Zelensky telah resmi menandatangani aplikasi keanggotaan Ukraina ke Uni Eropa. Proses itu berlangsung saat Ukraina masih menghadapi serangan militer Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement