REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER --Manchester United mengumumkan perpanjangan kontrak Bruno Fernandes pada 1 April lalu, demi mengamankan masa depannya sampai musim panas 2026.

Keputusan perpanjangan kontrak itu dilakukan di penghujung masa jabatan Ralf Rangnick sebagai manajer interim. Sementara Erik ten Hag resmi ditunjuk sebagai pelatih baru oleh Manchester United 20 hari setelah perpanjangan kontrak Fernandes.

Dikutip dari Manchestereveningnews, Selasa (24/5), keputusan itu dinilai membingungkan. Sebab perpanjangan kontrak pemain dilakukan saat manajer sementara masih bertanggung jawab.

Mungkin Ten Hag memberi lampu hijau dan restu. Tapi bagaimanapun juga, United mestinya memberi pilihan itu saat Ten Hag sudah benar-benar jadi pelatih klub.

Karena itu, peristiwa ini dinilai menjadi masalah serius dengan kekuatan pemain di Old Trafford. Fernandes hampir tidak membenarkan kenaikan gajinya sejak diumumkan. ''Yang terbaik belum terwujud dari saya dan tim ini,'' kata Fernandes.

Namun, penampilannya sejak perpanjangan kontrak justru sangat buruk. Kritik terhadap Fernandes musim ini tidak diterima dengan baik.

Memang, pemain internasional Portugal itu memberikan kekuatan di belakang tim sejak kedatangannya dari Sporting Lisbon pada 2020.

Penampilannya membuat dia disayang oleh para pendukung. Tapi musim ini penampilannya justru anjlok, tidak efektif dalam bermain dan kerap marah-marah di lapangan.

Hanya David de Gea dan Cristiano Ronaldo yang tidak mengecewakan untuk klub musim ini. Walaupun tampil buruk, Fernandes masih berkontribusi pada 10 gol dan 14 assist dalam musim terburuknya di Manchester.

Bukan perpanjangan kontraknya yang menjadi kesalahan. Tapi momen yang tidak tepat karena klub melakukannya sebelum Ten Hag datang ke klub.