REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sertifikat kompetensi merupakan piagam atau kartu yang berisi bukti pengakuan tertulis, atas penguasaan kompetensi kerja pada jenis profesi tertentu yang diakui negara. Sertifikat tersebut diberikan oleh lembaga yang berwenang di bidang terkait, seperti organisasi profesi.
Untuk mendukung mahasiwa dalam mendapatkan sertifikasi kompetensi (serkom) sebagai pendamping ijazah setelah lulus, Program Studi (prodi) Penyiaran Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) membantu mahasiswa untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi tersebut dengan mengadakan uji kompetensi yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BSI.
Sebelum pelaksanaan serkom tersebut, pihak prodi Penyiaran melaksanakan sosialisasi dan pembekalan serkom kepada mahasiswa, yang dilaksanakan secara virtual, melaui zoom meeting pada Jumat (20/5) lalu.
Firmansyah, selaku pembicara pertama dari Tim LSP BSI memaparkan terkait sistem ujian kompetensi. Menurutnya, LSP BSI bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa/i Universitas BSI dalam memperoleh sertifikat profesi.
Ia menambahkan bahwa, lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), berfungsi sebagai sertifikator serta melaksanakan sertifikasi kompetensi.
“Sebelum melaksanakan ujian kompetensi, mahasiswa wajib melengkapi berkas pada laman lsp.bsi.ac.id. Dengan mengikuti kegiatan sertifikasi ini diharapkan mahasiswa dapat menghasilkan kompetensi yang berdaya saing dan skema kompetensi yang relevan serta berkualitas,” jelas Firmansyah.
Sementara itu, Christoper Yudha Erlangga selaku pembicara kedua, sekaligus dosen Universitas BSI menjelaskan tips dan trik agar bisa lulus ujian serkom terkait kompetensi di prodi Penyiaran Universitas BSI.
Menurutnya, kegiatan Sertifikasi Kompetensi LSP BSI, khususnya di prodi Penyiaran ini akan terus dilakanakan untuk mendukung mahasiswa untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi dalam menunjang profesi yang dipilih oleh mahasiswa Universitas BSI. “Ujian ini lebih kepada logika berpikir dan kemampuan secara teknis dalam mengoperasikan alat yang digunakan terkait profesi yang dipilih,” tutur Christoper.