REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hepatitis B masih menjadi salah satu penyakit yang ditakuti bisa menginfeksi seseorang. Ternyata semakin kecil anak-anak yang terinfeksi virus hepatitis B maka semakin besar kemungkinan mengalami sirosis hati bahkan kanker.
Dokter rumah sakit pusat infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta, Ernie Setyawati mengingatkan bahaya jika Hepatitis B menyerang anak-anak. "Semakin kecil usia jika terkena virus hepatitis B maka semakin besar kemungkinan menjadi kronis kemudian mengalami sirosis dan kanker hati. Jadi, sebaiknya laksanakan imunisasi hepatitis B pada anak," ujarnya saat mengisi konferensi virtual mengenai hepatitis, Rabu (25/5/2022).
Ia menambahkan, kalau mengikuti vaksinasi hepatitis B mengikuti program pemerintah maka tentu sudah dibiayai. Sebab, dia melanjutkan, pemerintah berharap hepatitis B pada 2030 sudah tidak ada.
Jadi, dia menambahkan, di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) sudah memeriksa ibu hamil yaitu hepatitis B surface antigen (HBsAg) untuk memastikan apakah menderita hepatitis B dan sipilis. Apabila ibu terbukti menderita hepatitis B, maka anaknya akan mendapatkan antibodi hepatitis B.
Ia mengingatkan penularan hepatitis B yaitu lewat cairan tubuh. Dengan antibodi ini, dia melanjutkan, anak 98 persen lebih terlindungi.
Sementara itu, ia menyebutkan obat hepatitis B untuk mencegah timbulnya perkembangan penyakit jadi sirosis dan kanker. Jika anak menderita hepatitis A maka sebenarnya bisa dideteksi sejak anak usia setahun. Kemudian, anak bisa mendapatkan vaksin usia 6 bulan sampai 36 bulan.
ia menyebutkan jika anak menderita hepatitis A sebenarnya bisa sembuh sempurna karena penularannya lewat makanan. Untuk pulih dari hepatitis A caranya dengan perawatan istirahat, kemudian terapi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dengan hidrasi cukup. Jadi, berdasarkan gejala.
"Obat-obatan yang diberikan juga tidak mengganggu fungsi hati," katanya.