Ahad 29 May 2022 00:03 WIB

KB Sebagai Salah Satu Upaya Pencegahan Stunting

Penurunan stunting untuk mewujudkan SDM yang sehat dan produktif.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.
Foto: BKKBN
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 21,9 juta keluarga di Indonesia teridentifikasi sebagai keluarga berisiko stunting. Padahal, percepatan penurunan stunting adalah salah satu agenda prioritas nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Karena itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan upaya menurunkan angka stunting dengan pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang digelar di RSKIA Sadewa, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga

Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo mengatakan, ada 166 akseptor yang melakukan KB dengan metode operasi wanita (MOW). Menurutnya, program stunting dan juga KB di DIY menjadi percontohan secara nasional.

"DIY juara 3 nasional. Stunting-nya DIY itu sudah 16 persen. Terendah Bali, terendah kedua DKI dan terendah ketiga DIY,” kata Hasto dalam sambutannya.

Hasto menjelaskan, program KB menjadi kunci penting dalam menurunkan stunting nasional. Karena itu, BKKBN terus menggenjot program KB diseluruh daerah.

“KB penting sekali mencegah stunting. Kunci menurunkan stunting asalkan jumlah anak jangan terlalu banyak dan jaraknya jangan kurang dari 3 tahun. Kalau kurang dari 3 tahun, jaraknya cenderung stunting dan autis,” ujar Hasto.

Acara yang digelar oleh BKKBN ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 yang dibantu oleh para stake holder terkait.  Pelayanan metode operasi wanita (MOW) ini merupakan pertama kali digelar di Yogyakarta yang menjadi bentuk keseriusan BKKBN terhadap pengendalian penduduk.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin mengatakan, menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 akan dilaksanakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor.

Shodiqin mengatakan, DIY akan memberikan pelayanan kepada 10.223 akseptor untuk semua metode kontrasepsi.

"Dalam pelaksanaan Gebyar Pelayanan KB MOW ini kami memberi apresiasi kepada kapanewon (kecamatan) yang berhasil menggerakan masyarakat untuk ber-KB. Kami juga memberikan apresiasi kepada penyuluh KB yang berhasil memotivasi dan menggerakan masyarakat untuk ber-KB," kata Shodiqin dalam sambutannya.

Tiga Kapanewon (kecamatan) yang mendapat penghargaan, yakni Kapanewon Depok, Kapanewon Prambanan, dan Kapanewon Kalasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement