Senin 30 May 2022 12:17 WIB

China Rangkul Negara-Negara Kepulauan Pasifik

China adakan pertemuan dengan menteri luar negeri dari 10 negara kepulauan Pasifik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengadakan pertemuan dengan menteri luar negeri dari 10 negara kepulauan Pasifik di Fiji
Foto: Chinese People's Association for Friendship w
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengadakan pertemuan dengan menteri luar negeri dari 10 negara kepulauan Pasifik di Fiji

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengadakan pertemuan dengan menteri luar negeri dari 10 negara kepulauan Pasifik di Fiji pada Senin (30/5/2022). Pertemuan ini digelar di tengah-tengah tur diplomatik Wang untuk meningkatkan hubungan keamanan dengan negara-negara Kepulauan Pasifik.

Negara-negara kepulauan Pasifik yang memiliki hubungan diplomatik dengan China menghadiri pertemuan tersebut. China mengirim draf komunike dan rencana aksi lima tahun kepada negara-negara yang diundang dalam pertemuan, antara lain Samoa, Tonga, Kiribati, Papua Nugini, Vanuatu, Kepulauan Solomon, Niue dan Vanuatu.

Namun rancangan komunike tersebut memicu pertentangam dari salah satu negara yang diundang, yaitu Negara Federasi Mikronesia. Dengan penutupan perbatasan di seluruh wilayah karena pandemi Covid-19, sebagian besar menteri luar negeri menghadiri pertemuan di Fiji melalui tautan video.  

"Beberapa negara yang diundang ingin menunda tindakan terhadap komunike tersebut atau mengubahnya," kata seorang pejabat dari satu negara Pasifik kepada Reuters.

Beberapa pulau Pasifik dalam beberapa hari terakhir telah menandatangani beberapa kesepakatan keamanan individu. Di Samoa, kesepakatan dibuat untuk membangun laboratorium sidik jari polisi, untuk melengkapi akademi pelatihan polisi yang didanai Cina.

Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Selandia Baru telah menyatakan keprihatinannya atas pakta keamanan yang ditandatangani oleh Kepulauan Solomon dengan Cina bulan lalu. Mereka mengatakan, kesepakatan itu memiliki konsekuensi regional dan dapat menyebabkan kehadiran militer Cina di dekat Australia.

Pemerintahan Perdana Menteri Australia yang baru, Anthony Albanese, telah menjadikan kepulauan Pasifik sebagai prioritas kebijakan luar negerinya untuk melawan Beijing. Albanese juga mengumumkan sekolah pelatihan pertahanan, dukungan untuk keamanan maritim, dorongan bantuan, dan melibatkan kembali kawasan itu dalam perubahan iklim.  

Pekan lalu ketika berkunjung di Honiara, Wang mengutuk tuduhan Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Selandia Baru terkait kesepakatan keamanan dengan Kepulauan Solomon. Wang mengatakan, hubungan Kepulauan Solomon dengan China adalah model bagi negara-negara kepulauan Pasifik lainnya.

Sementara itu, Presiden Xi Jinping mengatakan, China akan selalu menjadi teman baik negara-negara Kepulauan Pasifik. Xi mengatakan, China bersedia bekerja sama dengan negara-negara Kepulauan Pasifik untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement