Senin 30 May 2022 13:40 WIB

Tampil Lagi di Java Jazz, Dewa Budjana: Saya Grogi

Dewa Budjana untuk pertama kalinya tampil di Java Jazz sebagai solo gitaris.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Gitaris Dewa Budjana tampil dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (29/5/2022).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Gitaris Dewa Budjana tampil dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (29/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewa Budjana akhirnya mencicipi kembali panggung Java Jazz sebagai solo gitaris. Tampil pada Ahad (29/5/2022) malam, Dewa memberikan penampilan terbaiknya dengan iringan drum oleh Yandi Andaputra, piano oleh Irsa Destiwi, bass oleh Shadu Rasjidi dan keyboard oleh Martin Siahaan.

Kepada para penonton yang memadati hall, Dewa tak memungkiri bahwa ia cukup grogi. Pasalnya, ia bisa kembali manggung secara offline di Java Jazz setelah pandemi Covid-19. 

Baca Juga

"Sebenarnya agak grogi karena ini pertama kalinya saya main lagi di Java Jazz. Dua tahun belakangan kita sudah melalui banyak hal, tapi nggak apa, semoga diberi kesehatan," kata Dewa Budjana setelah membuka penampilannya dengan lagu "Blue Mansion".

Dewa mengatakan bahwa "Blue Mansion" menjadi salah satu lagu unggulan di album terbarunya Naurora. Lagu ini memiliki ritme dan putaran melodik yang cukup dramatis dan agresif, seolah ingin membawa penonton bergerak menerobos batas.

Ia kemudian mempersembahkan lagu "Swarna Jingga" dan "Naurora" yang terasa begitu playful namun intim. Selain karena ingin memperdengarkan karya terbarunya kepada penggemar, Dewa mengatakan bahwa kedua lagu itu berisi harapan baik dalam menjalani kehidupan setelah pandemi.

"Semoga ini bisa menjadi awal yang baik untuk kita, seperti naurora," kata Dewa. 

Lagu selanjutnya yang dibawakan Dewa dan kawan-kawan adalah "Mata Hati". Sebelum mulai memainkan gitarnya, Dewa menjelaskan bahwa lagu ini juga tercipta dari renungan selama pandemi. Itulah kenapa melodi gitar dan ritme musiknya terasa begitu kompleks namun indah.

"Mata Hati ini bicara soal kejujuran. Banyak hal terjadi selama dua tahun ini, dan kejujuran selalu ada di mata hari kita," kata dia.

Dewa juga berharap perhelatan Java Jazz kali ini bisa memberikan nyawa kembali terhadap industri musik Indonesia. Mengingat selama pandemi, banyak konser tertunda dan musisi yang kehilangan job.

"Dan dengan adanya Java Jazz semoga bisa menjadi tolok ukur untuk konser pasca pandemi," harap gitaris band Gigi itu.

Di akhir pertunjukkan Dewa juga berterima kasih kepada para penonton yang hadir mengapresiasi karya terbarunya. "Terima kasih yang tak terhingga untuk kalian yang yang hadir malam ini," kata Dewa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement